Dengan 10 menit menggapai surga
No. Panggil : | 297.4 |
Nama Orang : | Al-Qasim, Abdul Malik bin Muhammad |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : IKAPI, 2006 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | [979-592-350-1] |
Edisi : | Cet. 2 |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | Perpustakaan PTIK |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 2 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
297.4 | 01-10-01544 | TERSEDIA |
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 8310 |
10 menit, memang bukanlah waktu yang lama. ia hanya selintas dari kisaran waktu yang demikian panjang, hanya sekelumit dari hamparan masa yang membentang dan hanya sepenggal dari kumpulan detik - detik usia manusia yang berjuta - juta. Sudah cukup banyak waktu yang kita buang dengan sia - sia; sejuta menit, dua juta menit atau mungkin jauh lebih banyak daripada itu!
Bagi orang mulia, ternyata...waktu yang hanya sepuluh menit itu, dapat menghasilkan arti yang luar biasa. mereka memanfaatkan dengan sebaik - baiknya, tanpa sedikitpun menyia - nyiakannya. Sehingga dengan 10 menit itu, mereka berhasil menggapai kenikmatan dan kebahagiaan hakiki nan abadi.
Diantara yang membedakan antara orang pandai dengan orang bodoh adalah, sejauhmana keberhasilan memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan sebaik - baiknya. Orang pandai, dapat memanfaatkan waktu sesingkat mungkin untuk menghasilkan karya semulia mungkin. Namun orang bodoh mereka justru mengatakan, 'dapat berbuat apa, dengan waktu yang hanya segitu. Kita masih punya banyak waktu...!
Sepuluh menit, bagi orang bodoh adalah waktu yang terlalu sedikit, terlalu pendek, dan tidak memiliki makna apa - apa. Maka janganlah kita termasuk dari mereka! Karena setiap detik dari waktu kita, akan dimintai pertanggungjawaban olehNya.
Bagi orang mulia, ternyata...waktu yang hanya sepuluh menit itu, dapat menghasilkan arti yang luar biasa. mereka memanfaatkan dengan sebaik - baiknya, tanpa sedikitpun menyia - nyiakannya. Sehingga dengan 10 menit itu, mereka berhasil menggapai kenikmatan dan kebahagiaan hakiki nan abadi.
Diantara yang membedakan antara orang pandai dengan orang bodoh adalah, sejauhmana keberhasilan memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan sebaik - baiknya. Orang pandai, dapat memanfaatkan waktu sesingkat mungkin untuk menghasilkan karya semulia mungkin. Namun orang bodoh mereka justru mengatakan, 'dapat berbuat apa, dengan waktu yang hanya segitu. Kita masih punya banyak waktu...!
Sepuluh menit, bagi orang bodoh adalah waktu yang terlalu sedikit, terlalu pendek, dan tidak memiliki makna apa - apa. Maka janganlah kita termasuk dari mereka! Karena setiap detik dari waktu kita, akan dimintai pertanggungjawaban olehNya.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive