Polemik naskah pangeran wangsakerta / Edi S. Ekadjati
No. Panggil : | 9.598 |
Nama Orang : | Edi S. Ekadjati |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : Dunia Pustaka Jaya, 2005 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | 979-419-329-1 |
Edisi : | Cet. 1 |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | Ryky/55 |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
9.598 | 14-765-09 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 7301 |
Sejak awal tahun 1980-an Ayatrohaedi, Saleh Danasasmita dan Yoseph Iskandar melalui media massa mengumumkan tentang penemuan naskah - naskah Pangeran Wangsakerta beserta isinya. Sambutan masyarakat terhadap informasi tersebut dapat dibagi dua, yang satu sama lain kontradiktif. Disatu pihak, mereka menyambut baik dan sangat mengharapkan sumbangan naskah - naskah itu terhadap kelengkapan sejarah Sunda dan sejarah Indonesia pada umumnya. Dipihak lain sambutan mereka bernada negatif dengan menyatakan bahwa naskah tersebut palsu dan isinya tak dapat dipercaya sebagai gambaran sejarah. Kontroversi itu menggegerkan berbagai kalangan.
Pendapat yang kontradiktif itu sempat diwadahi melalui dua seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara di Jakarta dan Universitas Pasundan di Bandung. Tak puas berdebat dalam dua pertemuan ilmiah tersebut, dilanjutkan dengan berulang kali adu argumentasi secara terbuka melalui media massa yang terbit di Jakarta dan Bandung. Dalam dua jenis forum itu kedua belah pihak yang terdiri atas para ahli filologi, sejarah dan arkeologi serta masyarakat umum mengemukakan pendapat masing - masing tentang naskah - naskah Pangeran Wangsakerta beserta isinya.
Tuntaskah diskusi itu? Jawabannya dapat disingkap dalam buku ini sebagai kumpulan makalah, artikel dan hasil wawancara mengenai masalah kontroversial tersebut.
Pendapat yang kontradiktif itu sempat diwadahi melalui dua seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara di Jakarta dan Universitas Pasundan di Bandung. Tak puas berdebat dalam dua pertemuan ilmiah tersebut, dilanjutkan dengan berulang kali adu argumentasi secara terbuka melalui media massa yang terbit di Jakarta dan Bandung. Dalam dua jenis forum itu kedua belah pihak yang terdiri atas para ahli filologi, sejarah dan arkeologi serta masyarakat umum mengemukakan pendapat masing - masing tentang naskah - naskah Pangeran Wangsakerta beserta isinya.
Tuntaskah diskusi itu? Jawabannya dapat disingkap dalam buku ini sebagai kumpulan makalah, artikel dan hasil wawancara mengenai masalah kontroversial tersebut.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive