Implementasi Scientific Crime Investigation Dalam Olah Tempat Kejadian Perkara (Studi Kasus Penemuan Mayat Di Desa Tanjung Tayas Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjab Barat, Tanggal 04 Januari 2022)
Nama Orang : | Anggah Mardwi P |
Subjek : | |
Penerbitan : | JAKARTA : STIK LEMDIKLAT POLRI, 2023 |
Bahasa : | Indonesia |
Deksipsi Fisik : | ii,107 hlm.; Ilus : 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
80-2023-172 | TERSEDIA |
SKRIPSI_ANGGAH MARDWI_228010374.pdf :: Unduh
|
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 59179 |
Penanganan suatu perkara sangat ditentukan dengan pengolahan tempat
kejadian perkara, olah tkp berguna untukmenemukan sebagian besar fakta dan
data yang dapat membantu penyidik menemukan pelaku tindak pidana tersebut.
Perkembangan zaman berdampak pada pelaku tindak pidana yang makin
canggih dalam mengaburkan atau menghilangkan barang bukti. Polri sebagai
salah satu aparat penegak hukum harus mampu berkolaborasi dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi didalam mendapatkan bukti pada proses
penyidikan yaitu dengan scientific crime investigation atau pembuktian berbasis
ilmiah.
Teori Penegakan hukum dan Konsep Manajemen kinerja serta konsep
lain yang berkaitan dengan scientific crime investigation digunakan oleh penulis
untuk menganalisa adanya kesenjangan antara fakta dan yang seharusnya
berkaitan dengan implementasi scientific crime investigation dan faktor yang
mempengaruhi implementasi scientific crime investigation pada olah tempat
kejadian perkara.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap
penemuan mayat di Desa Tanjung Tayas Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten
Tanjab Barat, tanggal 04 Januari 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, pengamatan dan studi dokumen, kemudian dianalis dengan reduksi,
penyajian data dan kesimpulan.
Temuan penelitian terkait implementasi scientific crime investigation telah
dilakukan didalam olah tkp sangat dibutuhkan pemanfaatan teknologi oleh setiap
satuan kewilayahan namun terhambat karena keterbatasan sumber daya
manusia dari anggota polri.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
implementasi scientific crime investigation mendukung pelaksanaan olah tempat
kejadian perkara melalui analisa jaringan untuk menemukan tempat kejadian lain
yang berkaitan dengan tindak pidana. Namun pengolahan tempat kejadian
perkara antara satu perkara pidana dengan yang lainnya tidak sama sehingga
didalam penanganannya tidak bisa hanya menggunakan satu cara dalam analisa
jaringan telepon seluler namun juga perlu melalui cara sesuai dengan tindak
pidana yang ditangani.
kejadian perkara, olah tkp berguna untukmenemukan sebagian besar fakta dan
data yang dapat membantu penyidik menemukan pelaku tindak pidana tersebut.
Perkembangan zaman berdampak pada pelaku tindak pidana yang makin
canggih dalam mengaburkan atau menghilangkan barang bukti. Polri sebagai
salah satu aparat penegak hukum harus mampu berkolaborasi dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi didalam mendapatkan bukti pada proses
penyidikan yaitu dengan scientific crime investigation atau pembuktian berbasis
ilmiah.
Teori Penegakan hukum dan Konsep Manajemen kinerja serta konsep
lain yang berkaitan dengan scientific crime investigation digunakan oleh penulis
untuk menganalisa adanya kesenjangan antara fakta dan yang seharusnya
berkaitan dengan implementasi scientific crime investigation dan faktor yang
mempengaruhi implementasi scientific crime investigation pada olah tempat
kejadian perkara.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap
penemuan mayat di Desa Tanjung Tayas Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten
Tanjab Barat, tanggal 04 Januari 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, pengamatan dan studi dokumen, kemudian dianalis dengan reduksi,
penyajian data dan kesimpulan.
Temuan penelitian terkait implementasi scientific crime investigation telah
dilakukan didalam olah tkp sangat dibutuhkan pemanfaatan teknologi oleh setiap
satuan kewilayahan namun terhambat karena keterbatasan sumber daya
manusia dari anggota polri.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
implementasi scientific crime investigation mendukung pelaksanaan olah tempat
kejadian perkara melalui analisa jaringan untuk menemukan tempat kejadian lain
yang berkaitan dengan tindak pidana. Namun pengolahan tempat kejadian
perkara antara satu perkara pidana dengan yang lainnya tidak sama sehingga
didalam penanganannya tidak bisa hanya menggunakan satu cara dalam analisa
jaringan telepon seluler namun juga perlu melalui cara sesuai dengan tindak
pidana yang ditangani.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive