Optimalisasi 91 Command Center Dalam Pengamanan Kegiatan Internasional Di Wilayah Hukum Polda Bali
Nama Orang : | Wira Graha Setiawan |
Subjek : | |
Penerbitan : | JAKARTA : STIK LEMDIKLAT POLRI, 2023 |
Bahasa : | Indonesia |
Deksipsi Fisik : | ii,109 hlm.; Ilus : 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
80-2023-163 | TERSEDIA |
SKRIPSI WIRA GRAHA SETIAWAN.pdf :: Unduh
|
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 59178 |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya operasionalisasi 91
Command Center dalam mendukung pengamanan kegiatan internasional yang
diselenggarakan di wilayah hukum Polda Bali, sehingga diperlukan optimalisasi
terhadap operasionalisasi 91 Command Center. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menjelaskan operasionalisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja 91 Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di
wilayah hukum Polda Bali.
Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori
Manajemen, Teori Pembinaan Kapasitas Organisasi, Konsep Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), Konsep Technology Acceptance Model
(TAM), Konsep Command Center, dan Konsep Ilmu Kepolisian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, studi dokumen dan observasi. Metode analisis menggunakan
analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 91 Command Center memiliki
berbagai fitur dan aplikasi canggih. 91 Command Center hanya beroperasi pada
saat pengamanan kegiatan internasional maupun kegiatan tertentu dan
dilaksanakan oleh para operator yang dipimpin oleh perwira pengendali. 91
Command Center belum dilengkapi dengan tenaga analis dan SOP untuk
mendukung pelaksanaan tugas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja 91
Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di wilayah hukum
Polda Bali terdiri dari faktor penghambat yaitu, para operator 91 Command
Center belum memiliki pelatihan khusus dalam operasionalisasi perangkat dan
fitur yang ada, belum adanya tenaga analis dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan faktor pendukung kinerja 91
Command Center yaitu Adanya sarana prasarana peralatan dan fitur canggih,
adanya integrasi jaringan dengan pihak terkait lainnya.
Operasionalisasi 91 Command Center dinilai belum optimal dikarenakan
masih adanya gangguan kamtibmas yang terjadi selama pengamanan kegiatan
internasional. Faktor yang mempengaruhi kinerja 91 Command Center terdiri dari
faktor penghambat dan faktor pendukung. Saran yang dapat diberikan terkait
dengan temuan dalam penelitian ini adalah kepada pimpinan Polda Bali agar
menyelenggarakan kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan personel dalam
operasionalisasi perangkat dan fitur 91 Command Center secara berkala dan
berkesinambungan. Selain itu, disarankan agar dalam proses rekrutmen para
operator yang bertugas di 91 Command Center melalui prosedur dan
pemenuhan kualifikasi khusus seperti memiliki latar belakang pendidikan
komputer baik SMK atau Sarjana di bidang Teknologi Informasi (Sumber
Rekrutmen Bakomsus Polri).
Command Center dalam mendukung pengamanan kegiatan internasional yang
diselenggarakan di wilayah hukum Polda Bali, sehingga diperlukan optimalisasi
terhadap operasionalisasi 91 Command Center. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menjelaskan operasionalisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja 91 Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di
wilayah hukum Polda Bali.
Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori
Manajemen, Teori Pembinaan Kapasitas Organisasi, Konsep Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), Konsep Technology Acceptance Model
(TAM), Konsep Command Center, dan Konsep Ilmu Kepolisian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, studi dokumen dan observasi. Metode analisis menggunakan
analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 91 Command Center memiliki
berbagai fitur dan aplikasi canggih. 91 Command Center hanya beroperasi pada
saat pengamanan kegiatan internasional maupun kegiatan tertentu dan
dilaksanakan oleh para operator yang dipimpin oleh perwira pengendali. 91
Command Center belum dilengkapi dengan tenaga analis dan SOP untuk
mendukung pelaksanaan tugas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja 91
Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di wilayah hukum
Polda Bali terdiri dari faktor penghambat yaitu, para operator 91 Command
Center belum memiliki pelatihan khusus dalam operasionalisasi perangkat dan
fitur yang ada, belum adanya tenaga analis dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan faktor pendukung kinerja 91
Command Center yaitu Adanya sarana prasarana peralatan dan fitur canggih,
adanya integrasi jaringan dengan pihak terkait lainnya.
Operasionalisasi 91 Command Center dinilai belum optimal dikarenakan
masih adanya gangguan kamtibmas yang terjadi selama pengamanan kegiatan
internasional. Faktor yang mempengaruhi kinerja 91 Command Center terdiri dari
faktor penghambat dan faktor pendukung. Saran yang dapat diberikan terkait
dengan temuan dalam penelitian ini adalah kepada pimpinan Polda Bali agar
menyelenggarakan kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan personel dalam
operasionalisasi perangkat dan fitur 91 Command Center secara berkala dan
berkesinambungan. Selain itu, disarankan agar dalam proses rekrutmen para
operator yang bertugas di 91 Command Center melalui prosedur dan
pemenuhan kualifikasi khusus seperti memiliki latar belakang pendidikan
komputer baik SMK atau Sarjana di bidang Teknologi Informasi (Sumber
Rekrutmen Bakomsus Polri).
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive