Buku :: Kembali ::

Pengantar sosiologi masyarakat pesisir

No. Panggil : 301
Nama Orang : Arif Satria
Subjek :
  1. SOSIOLOGI
Penerbitan : Jakarta : Yay Obor, 2015
Bahasa : Indonesia
ISBN : [978-979-461-935-3]
Edisi :
Catatan Umum :
Catatan Bibliografi :
Catatan Seri :
Sumber :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 2
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
301 01-16-005759 TERSEDIA
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 53526
Indonesia sebagai negara kepulauan yang lautnya mencapai 70 % dari total wilayah. Kondisi laut yang demikian luas dan sumber daya alam yang begitu besar pada kenyataannya belum mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Salah satu sebabnya adalah pelaku usaha perikanan masih mendominasi nelayan tradisional. Kondisi ini bukanlah suatu yang independen, melainkan merupakan akibat dari pilihan politik pembangunan masa lalu yang terlalu pro-darat dan mengabaikan kelautan. Akibatnya, masyarakat pesisir kurang berkembang dan terus dalam posisi marjinal.
Sosiologi masyarakat pesisi direkonstruksi dari berbasis sumber daya. Kajian-kajian sosiologi didalamnya bersumber dari berbagai aktivitas masyarakat yang terkait dengan sumber daya perikanan. Masyarakat pesisir di Indonesia memiliki keragaman yang sangat tinggi. Buku ini disusun guna memberikan pemahaman mendalam terkait kondisi masyarakat pesisir di Indonesia. Kekhasan tipologi ekosistem pesisir berimplikasi pada kekhasan kerakteristik masyarakat pesisir secara sosiologi. Keragaman yang sangat tinggi dengan tipologi dari setiap daerah pesisir yang berbeda menunjukkan bahwa masyarakat pesisir tidak selalu nelayan saja, melainkan terdapat pembudi daya ikan, pengolah ikan, pedagang, dan seterusnya.
Struktus sosial masyarakat pesisir terbentuk dari hubungan produksi (termasuk pasar) pada usaha perikanan, baik penangkapan maupun budi daya. Struktur sosial dalam masyarakat nelayan umumnya berciri ikatan patron-klien yang kuat. Hal ini merupakan institusi jaminan sosial ekonomi karena hingga saat ini nelayan belum menemuan alternatif institusi yang mampu menjamin kepentingan sosial ekonomi mereka.posisi tawar menawar nelayan atau masyarakat pesisir lemah disebabkan oleh sedikitnya produksi akibat rendahny produktivitas. Perlu adanya kebijakan-kebijakan afirmatif yang secara riil mendorong nelayan untuk melakukan mobilitas vertikal.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive