Kinerja unit pelayanan penerbitan surat ijin mengemudi (SIM) satuan lalu lintas Poltabes bandar lampung dalam rangka membangun kepatuhan hukum, ketertiban dan kepercayaan masyarakat
Nama Orang : | Yovan Fatika Ha |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2010 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xii, 136 hal.: ilus, 29 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
55-10-081 | TERSEDIA |
55-10-081.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 42670 |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan mekanisme penerbitan SIM pada Unit Pelayanan Penerbitan SIM Satlantas Poltabes Bandar Lampung dan bagairnana kinerja unit pelayanan penerbitan SIM Satlantas Poltabes Bandar Lampung dalam rangka membangun kepatuhan hukum, ketertiban dan kepercayaan masyarakat diwilayah Hukum Poltabes Bandar Lampung serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Unit Pelayanan SIM. Kepustakaan penelitian penulis menggunakan beberapa kepustakaan penelitian sebelumnya dan teori serta konsep-konsep antara lain Teori manajemen,konsep pelayanan dan konsep kinerja.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Field Researce (studi lapangan), adapun sumber informasi yang penulis peroleh berasal dari Kasat Lantas,Kanit Regident, anggota lantas dan masyarakat melalui wawancara selain itu penulis melakukan pengamatan dan studi dokumen. Jadwal penelitian yang ditetapkan mulai tanggal 20 Mei sampai 5 Juni 2010.
Hasil temuan bahwa, mekanisme dan prosedur pelayanan SIM, pertama pemohon melakukan pendaftaran diloket I dengan menunjukkan KTP, hasil test kesehatan, kemudian test teori di loket II, melakukan test praktek, pengambilan iota dan pembayaran di bank SRI. Setelah seluruh administrasi selesai pemohon menunggu SIM. Dalam membangun kepercayaan masyarakat selama ini petugas selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pelayanan SIM seperti memberikan arahan sebelum pemohon mendaftar, semua penjelasan berkaitan prosedur selalu disikapi dengan sikap yang sopan, ramah dan senyum terhadap permintaan masyarakat. Kendala dan hambatan yang sering dialami adalah masyarakat tidak memiliki waktu untuk mengikuti ujian karena kesibukan, kurangnya pengetahuanlwawasan masyarakat tentang lalu lintas dan kurang membaca buku undang-undang lalu lintas.
Disimulasikan bahwa pelayanan SIM telah. berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dan kinerja petugas dapat dikatakan cukup baik dalam menyikapi permintaan masyarakat berkaitan dengan pelayanan SIM walaupun masih adanya hambatan dan kendala dalam pelayanan.
Saran, prosedur dan mekanisme hendaknya disosialisasikan kepada masyarakat dengan menggunakan berbagai media antara lain, melalui brosur, iklan di media massa, ataupun spanduk yang diletakan pada tempat strategis. Dan hasil penelitian ini dapat kiranya sebagai refrensi/acuan untuk penelitian selanjutnya.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Field Researce (studi lapangan), adapun sumber informasi yang penulis peroleh berasal dari Kasat Lantas,Kanit Regident, anggota lantas dan masyarakat melalui wawancara selain itu penulis melakukan pengamatan dan studi dokumen. Jadwal penelitian yang ditetapkan mulai tanggal 20 Mei sampai 5 Juni 2010.
Hasil temuan bahwa, mekanisme dan prosedur pelayanan SIM, pertama pemohon melakukan pendaftaran diloket I dengan menunjukkan KTP, hasil test kesehatan, kemudian test teori di loket II, melakukan test praktek, pengambilan iota dan pembayaran di bank SRI. Setelah seluruh administrasi selesai pemohon menunggu SIM. Dalam membangun kepercayaan masyarakat selama ini petugas selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pelayanan SIM seperti memberikan arahan sebelum pemohon mendaftar, semua penjelasan berkaitan prosedur selalu disikapi dengan sikap yang sopan, ramah dan senyum terhadap permintaan masyarakat. Kendala dan hambatan yang sering dialami adalah masyarakat tidak memiliki waktu untuk mengikuti ujian karena kesibukan, kurangnya pengetahuanlwawasan masyarakat tentang lalu lintas dan kurang membaca buku undang-undang lalu lintas.
Disimulasikan bahwa pelayanan SIM telah. berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dan kinerja petugas dapat dikatakan cukup baik dalam menyikapi permintaan masyarakat berkaitan dengan pelayanan SIM walaupun masih adanya hambatan dan kendala dalam pelayanan.
Saran, prosedur dan mekanisme hendaknya disosialisasikan kepada masyarakat dengan menggunakan berbagai media antara lain, melalui brosur, iklan di media massa, ataupun spanduk yang diletakan pada tempat strategis. Dan hasil penelitian ini dapat kiranya sebagai refrensi/acuan untuk penelitian selanjutnya.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive