Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Implementasi fungsi-fungsi manahemen dalam pengamanan objek vital oleh direktorat samapta Polda Sumatera Barat

Nama Orang : Umar Nasatekay
Subjek :
  1. PENGAMANAN-OBYEK VITAL
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2010
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xiii, 90 hal.: 29 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 3
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
55-10-078 TERSEDIA
Shelf
 55-10-078.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 42667
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam tentang implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam pengamanan Obyek Vital oleh Dit Samapta Polda Sumbar. Untuk itu penelitian ini memfokuskan permasalahan pada fungsi planning, organizing, actuating dan controlling.
Kepustakaan Konseptual yang digunakan sebagai pisau analisis adalah Konsep Fungsi-Fungsi Manajemen dengan merujuk pada Teori Manajemen George Terry, Konsep Manajemen Operasional Fungsi Samapta, Konsep Pengamanan Obyek Vital Nasional, Konsep Industrial Security dan Konsep Crime Prevention yang didalamnya terdapat Teori Pencegahan Kejahatan Situasional dari Felson dan Clarke.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber informasi didapat dari sumber primer dan sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dengan key informan, observasi dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Merujuk pada temuan data dan pembahasan terlihat bahwa perencanaan yang dijabarkan secara rinci pada Standar Operasional Prosedur pengamanan obyek vital yang berlaku bagi seluruh Dit Samapta Polda Sumbar dan jajarannya memudahkan anggota dalam pelaksanaan di lapangan. Dari sisi pengorganisasian dapat dikatakan bahwa Dit Samapta Polda Sumatera Barat berhasil menyiasati keterbatasan sumber daya organisasi miliknya dengan mendistribusikan wewenang dan tanggung jawab pengamanan obyek vital kepada satuan kewilayahan di jajarannya sehingga dapat memanfaatkan sumber daya organisasi satuan kewilayahan tersebut serta obyek vital itu sendiri. Pelaksanaan pengamanan Obyek Vital dilakukan dengan cara menempatkan personel Dit Samapta Polda Sumbar secara menetap dan patroli rutin. Pelaksanaan pengamanan Obyek Vital yang dilakukan juga merupakan bentuk pencegahan--kejahatan dengan pendekatan esensial, situasional dan kemasyarakatan. Pengawasan yang dilakukan secara langsung dan berjenjang, balk secara rutin maupun insidentil mampu menunjang keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.
Rekomendasi pertama dari penelitian ini adalah meningkatkan target yang harus dicapai dari pengamanan obyek vital yang ada selama ini pada kegiatan perencanaan. Kedua, melakukan pengorganisasian melalui penugasan dengan mengkombinasikan antara anggota yang sudah berpengalaman dengan anggota yang belum pernah melakukan kegiatan pengamanan obyek vital. Ketiga, melaksanakan pengamanan berbasis Polmas guna lebih menggali informasi mengenai akar permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat atas keberadaan obyek vital di lingkungannya. Keempat, melakukan pengawasan pada tahap perencanaan dan pengorganisasian.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive