Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Peranan satuan reskrim polres bengkulu utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum polres bengkulu utara

No. Panggil : 55-10-026
Nama Orang : Dodik Susianto
Subjek :
  1. NARKOBA-PENYALAHGUNAAN
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2010
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xviii, 106 hal.: 29 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 3
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
55-10-026 55-10-026 TERSEDIA
 55-10-026.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 42585
Kejahatan Narkoba adalah merupakan kejahatan Lintas Negara (trans national crime) yang menjadi masalah kita bersama dalam penanggulangannya. Pada awalnya Narkoba digunakan untuk ilmu pengetahuan dan juga digunakan untuk keperluan medis dalam hal ini penggunaannya digunakan atas sepengetahuan dokter. Satuan Reskrim Polres Bengkulu Utara dalam menjalankan perannya untuk menanggulangi penyalahgunan Narkoba di wilayah hukum Polres Bengkulu Utara melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan instansi terkait, dengan tokoh agama dan masyarakat. Dalam hal menanggulangi penyalahgunaan Narkoba, Satuan Reskrim Polres Bengkulu Utara menggunakan langkah-langkah pre-emtif, preventif, represif ( penegakkan hukum ) dan rehabilitasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep peranan, penyalahgunaan, Narkoba, penanggulangan, penegakkan hukum, teori manajemen, teori koordinasi, teori differential association (asosiasi berbeda-beda) untuk menjawab tentang Gambaran penyalahgunaan Narkoba, Peranan Satuan Reskrim dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba dan Faktor yang mempengaruhi Satuan Reskrim dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dan metode studi kasus, untuk pengumpulan data penulis melakukan wawancara, telaah dokumen dan observasi dan di uji dengan Trianggulasi Teknik pengumpulan data.
Temuan penelitian; Pertama, peranan yang dilakukan dalam menanggulangi penyalahgunnaan Narkoba dilakukan dengan tindakan Pre-emtif berupa koordinasi dan kerjasama dalam bentuk penyuluhan, tindakan Preventif dilakukan dalam bentuk operasi atau razia, tindakan Repres (penegakkan hukum) melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Kejaksaan, Pengadilan Negeri, BPOM, dan Dokkes Polda Bengkulu dalam hal penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku/korban penyalahgunnaan Narkoba. Kedua, Fakor yang mempengaruhi; penegak hukum, sarana dan prasaran serta Anggaran penyelidikan dan penyidikan yang merupakan faktor hambatan yang menentukan dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.
Kesimpulan penelitian, bahwa peranan yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Bengkulu Utara yang telah dilaksanakan adalah tindakan Pre-emtif, Preventif dan yang paling sering dilakukan adalah Represif (penegakkan hukum). Dengan segala keterbatasan dan hambatan yang ditemui Satuan Reskrim Pokes Bengkulu Utara tetap menjalankan perannya dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba dengan harapan dan hasil yang ingin dicapai yakni terjadinya penurunan pelaku/korban penyalahgunaan Narkoba di wilayah hukum Pokes Bengkulu Utara serta terciptanya keamanan dan ketertiban di masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive