Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Penyidikan tindak pidana dengan tersangka anak pada satuan reserse kriminal polres Nabire

No. Panggil : 55-10-018
Nama Orang : I Nyoman Putra Sandita
Subjek :
  1. TINDAK PIDANA
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2010
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xi, 148 hal.: ilus, 29 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 3
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
55-10-018 55-10-018 TERSEDIA
 55-10-018.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 42577
Tujuan penelitian tentang penyidikan tindak pidana dengan tersangka anak pada Satuan Reserse Kriminal Polres Nabire antara lain : untuk mengetahui dan memahami gambaran umum tindak pidana anak di Poires Nabire, untuk mengetahui dan memahami proses penyidikan tindak pidana dengan tersangka anak pada Sat Reskrim Pokes Nabire dan mengetahui dan menggambarkan faktorfaktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana dengan tersangka anak.
Penelitian ini menggunakan konsep penyidikan anak, konsep penegak hukum, konsep diversi dan restorasi justice, teori manajemen, teori labeling dan teori penyaiahgunaan kekuasaan (Abuse of Power Theory). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan pada lokasi penelitian dan wawancara untuk mendapatkan data primer. Data sekunder diperoleh dengan telaah dokumen dari Sat Reskrim Polres Nabire. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini meliputi sajian data, reduksi data dan kesimpulanlvenfikasi.
Temuan penelitian ini adalah : Pertama, tindak pidana dengan tersangka anak di wilayah hukum Polres Nabire dalam 3 tahun terakhir terjadi pencuunan setiap tahunnya. Dan 11 kasus yang dilanjutkan proses hukumnya (P.21) berjumlah 9 kasus, dicabut 1 kasus dan 1 kasus sedang proses. Adapun rata-rata jenis tindak pidana dengan tersangka anak memlliki motif untuk bersenang-senang dan untuk membeli miras. Kedua, proses penyidikan dengan tersangka anak di Pokes Nabire dilaksanakan oleh Unit PPA namon terkadang dilaksanakan oleh Unit Resum dengan pertimbangan banyaknya beban pekerjaan oleh Unit PPA. Ketiga, Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penyidikan dengan tersangka anak terdapat faktor pendukung diantaranya adanya motivasi dan Penyidik Unit PPA dan Unit Resum yang melaksanakan penyidikan sampai tuntas. Sedangkan faktor penghambat diantaranya kualitas penyidik masih rendah, anggaran dan sarana belum memadai.
Pada akhirnya penelitian ini disimpulkan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun penyelesaian perkara tindak pidana dengan tersangka anak di wilayah hukum Poires Nebire diselesaikan melalui mekanisme formal (yustisil). Sedangkan tindak pidana pencurian yang bermotif untuk bersenang-senang dan membeli miras merupakan suatu bentuk yang diakibatkan proses sosialisasi melalui interaksi sosial. Kedua, proses penyidikan tindak pidana dengan tersangka anak belum sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1997 dan UU No. 23 Tahun 2002 karena kurangnya pengawasan dan pengendalian serta pelaksanaannya masih ditangani di luar Unit PPA sehingga adanya perilaku menyimpang dari penyidik seperti pada kasus pencurian kendaraan bermotor dengan tersangka anak Imanuel Degei. Faktor pelaksanaan penyidikan dengan tersangka anak yaitu hukum, penegak hukum, sarana. rnasyarakat dan budaya. Rekomendasinya yaitu : mengutamakan prinsip diversi dalam penanganan tindak pidana anaklmekanisme informal (non-yustisil), meningkatkan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penyidikan dan meningkatkan kemampuan penyidik dengan mengikuti dikjur serta perlu menjalin kerjasama terutama dengan Pemda Kai). Nabire dalam penyediaan tahanan khusus anak.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive