Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Peran Satreskrim dalam penyelidikan kasus peredaran narkotika di wilayah hukum Polres Muara Enim

No. Panggil : 54-10-098
Nama Orang : Yudha Satria
Subjek :
  1. PEREDARAN NARKOTIKA-PENYELIDIKAN
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2010
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xiv, 127 hlm.: 29 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
54-10-098 54-10-098 TERSEDIA
 54-10-098.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 35538
Peredaran Narkotika. di Kabupaten Muara Enim telah menimbulkan keresahan : bagi masyarakat, karena tidak hanya ()rang . dewasa yang menjadi pelakunya namun kalangan remaja :pun juga mengkonsumsi barang terlarang tersebut. Permasalahan dalam skripsi ini adalah mengenal gambaran kasus peredaran Narkotika, langkah-Iangkah penyelidikan oleh Satuan Reskrim Polres Muara Enim, dan faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya untuk mengetahui permasalahan yang dibahas penulis. Dengan adanya penelitian inilah maka akan memberikan manfaat teoritis dan praktis.
Penulis menggunakan konsep penyelidikan dan Narkotika. Selain itu digunakan Teori Peran, Containment Theory, Rational Choice Theory, dan Teori Penegakan Hukum. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan studi kepustakaan, yang akan dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa:
Dalam 5 (lima) tahun terakhir perkembangan tindak pidana Narkotika yang terjadi di wilayah hukum Polres Muara Enim mengalami kenaikan dengan jumlah yang cukup banyak. Adapun modus operandi yang dilakukan adalah dengan menyimpan Narkotika melalui paket kiriman dan barang bawaan, serta memanfaatkan wanita sebagai "kaki tangannya".
Upaya awal penyelidikan kasus Narkotika dilakukan pimpinan dengan membuat suatu perencanaan tugas. Selanjutnya pelaksanaan dilakukan Unit Narkotika dengan cara metode terbuka dan tertutup. Secara terbuka maka anggota melakukan wawancara dan interogasi, sedangkan tertutup melalui kegiatan pengamatan dan penggambaran, penjejakan atau pembuntutan dan penyusupan atau penggeledahan.
Adapun secara internal faktor yang mendukung adalah pola kepemimpinan dengan menerapkan fungsi manajemen, kegiatan pelatihan bagi anggota (walaupun belum dikjur), sedangkan eksternalnya keberadaan undang-undang baru dan koordinasi dengan informan. Sedangkan penghambat secara internal adalah jumlah personii yang minim, sarana terbatas, dan mental penyidik yang lemah. Selain itu secara eksternal faktor tersebut mencakup lemahnya dukungan masyarakat dan modus para pelaku dengan cara jaringan terputus, sehingga menyulitkan anggota untuk menangani kasus.
Kesimpulan adalah bahwa peredaran Narkotika cukup tinggi sehingga dapat menjadi ancaman bagi masyarakat, upaya penyelidikan yang dilakukan sudah balk walaupun masih ada beberapa anggota yang menggunakan kekerasan. Selain itu terdapat faktor pendukung dan penghambat kegiatan penegakan hukum tersebut. Saran adalah hendaknya pimpinan berkoordinasi dengan Pemda dalam kegiatan penyuluhan, mengikutsertakan anggota Unit Narkotika dalam dikjur dan mengupayakan pembentukan Satuan Narkotika, serta pimpinan menambah sarana berupa kendaraan bermotor dan kamera candid.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive