Profesionalisme Babinkamtibmas Poltabes Bandar Lampung dalam rangka mencegah kejahatan dengan kekerasan
Nama Orang : | M. Elvisza |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2009 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xi, 137 hlm.,ilus.: 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
53-09-083 | TERSEDIA |
53-09-083.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 35099 |
Bahasan penelitian berdasarkan adanya profesionalisme Babinkamtibmas Poltabes -Bandar Lampung dalam mencegah kejahatan dengan kekerasan. Permasalahan yang"dibahas: 1) Bagaimana peran Babinkamtibmas dalam mencegah kejahatan dengan kekerasan?, 2) Bagaimana profesionalisme Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencegah kejahatan dengan kekerasan?, 3) Faktorfaktor apa raja yang mempengaruhi profesionalisme Babinkamtibmas?. Adapun tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui peran Babinkamtibmas dalam mencegah kejahatan 'dengan kekerasan. 2) Untuk mengetahui profesionalisme Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencegah kejahatan dengan kekerasan. 3) Untuk menginventarisir faktor-faktor mempengaruhi profesionalisme Babinkamtibmas. Manfaat penelitian yaitu manfaat teoritis yaitu dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan ilmu Kepolisian dan manfaat praktis yaitu sebagai masukan bagi-pimpir an Polri untuk-bahan pengambilan kebijakan.
Untuk mernbahas permasalahan menggunakan teori peran, konsep profesionalisme, konsep pencegahan kejahatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian lapangan (field research), dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan telaah dokumen.
Hasid _penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme anggota Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencegah kejahatan dengan kekerasan tergambar dari adanya Perkap No. 7 Tabun 2008 yang dijadikan pedoman Babinkamtibmas dalam melaksanakan tugas patroli, sambang, pembinaan, penyuluhan dan penyelesaian masalah yang dibantu oleh FKPM telah dapat menekan jtamiah kejahatan dengan kekerasan, namun masih belum optimal. Oleh karena itu Poltabes-Bandar Lampung untuk meningkatkan profesionalisme Babinkamtibmas dilakukan melalul Weil Motivated, Well Educated, Well Trained, Well Equiped, Well Paid.
Pembahasan penelitian difokuskan pada profesionalisme anggota Babinkamtibmas di jajaran Poltabes Bandar Lampung dalam menjalankan tugasnya sebagai Bintara Pembina Kamtibmas yang dibantu oleh FKPM belum dapat mombentuk polisi yang profesional disebabkan dipengaruhi oleh faktor internal dan ekstemal.
Kesimpulan bahwa profesionalisme Babinkamtibmas dalam mencegah kejahatan dengan kekerasan belum optimal. Oleh karena itu disarankan hal-hat sebagai berikut: 1) .-Perlunya peran anggota Babinkamtibmas lebih meningkatkan kegiatan patroli dan sambang pada wilayah dan jam rawan kejahatan; 2) Perlunya peningkatan alokasi sumber daya; 3) Perlunya konsep Well Motivated, Well Educated, Well Trained, Well Equiped, Well Paid dilaksanakan secara berkesinambungan.
Untuk mernbahas permasalahan menggunakan teori peran, konsep profesionalisme, konsep pencegahan kejahatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian lapangan (field research), dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan telaah dokumen.
Hasid _penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme anggota Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencegah kejahatan dengan kekerasan tergambar dari adanya Perkap No. 7 Tabun 2008 yang dijadikan pedoman Babinkamtibmas dalam melaksanakan tugas patroli, sambang, pembinaan, penyuluhan dan penyelesaian masalah yang dibantu oleh FKPM telah dapat menekan jtamiah kejahatan dengan kekerasan, namun masih belum optimal. Oleh karena itu Poltabes-Bandar Lampung untuk meningkatkan profesionalisme Babinkamtibmas dilakukan melalul Weil Motivated, Well Educated, Well Trained, Well Equiped, Well Paid.
Pembahasan penelitian difokuskan pada profesionalisme anggota Babinkamtibmas di jajaran Poltabes Bandar Lampung dalam menjalankan tugasnya sebagai Bintara Pembina Kamtibmas yang dibantu oleh FKPM belum dapat mombentuk polisi yang profesional disebabkan dipengaruhi oleh faktor internal dan ekstemal.
Kesimpulan bahwa profesionalisme Babinkamtibmas dalam mencegah kejahatan dengan kekerasan belum optimal. Oleh karena itu disarankan hal-hat sebagai berikut: 1) .-Perlunya peran anggota Babinkamtibmas lebih meningkatkan kegiatan patroli dan sambang pada wilayah dan jam rawan kejahatan; 2) Perlunya peningkatan alokasi sumber daya; 3) Perlunya konsep Well Motivated, Well Educated, Well Trained, Well Equiped, Well Paid dilaksanakan secara berkesinambungan.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive