Implementasi manajemen operasional tujuh langkah pada penyeleggraan program Quick Wins response polce backbone Polri di bidang kesamaptaan dalam kegiatan unit patroli satuan samapta Polresta Cirebon
Nama Orang : | Tidar Wulung Dahono |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2009 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xiii, 85 hlm.: 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
53-09-061 | TERSEDIA |
53-09-061.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 35077 |
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi program Quick Respons Police Backbone Paid di bidang Kesamaptaan dalam kegiatan Unit Patroli Satuan Samapta Polresta Cirebon dengan fokus permasalahan pada Manajemen Operasional Tujuh Langkah (MOTL).
Penelitian ini menggunakan kepustakaan konseptual yang meliputi Kinerja, Manajemen Operasional Pain, Manajemen Operasional Polri Fungsi Teknis Kesamaptaan, Unsur-Unsur Penggerak Organisasi, Program Quick Respon Police Backbone Polri Di Bidang Kesamaptaan, Pencegahan Kejahatan dan Satuan Samapta Polresta Cirebon.
Penelitian dilakukan pada Bulan Juni hingga Juli 2009 dan mengambil lokasi penelitian di wilayah hokum Polresta Cirebon, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber informasi didapat dari sumber primer dan sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Merujuk pada temuan data dan pembahasan terlihat bahwa secara keseluruhan langkah-langkah dari Manajemen Operasional Tujuh Langkah yang meliputi perencanaan, briefing (APP), penugasan dan konsignes, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, pelaporan tugas dan de-briefing telah diimplentasikan pada penyelenggaraan Program Quick Response Police Backbone Polri Di Bidang Kesamaptaan dalam kegiatan Unit Patroli Sat Samapta Polresta Cirebon. Namun, implementasi tersebut masih belum mampu untuk mendukung keberhasilan segera (quick win) dalam aspek pencegahan kejahatan dan kehadiran anggota dengan segera di TKP (quick result aspect).
Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah agar segera mengadakan call centre sebagai pusat pengendaii operasional di lapangan, memberikan APP kepada anggota patroli secara simultan, memberdayakan sumber daya organisasi, membagi tugas anggota Unit Patroli Satuan Samapta Polresta Cirebon di sejumlah lokasi yang rawan terjadinya kejahatan, penggunaan Global Positioning System (GPS) dan meiaksanakan analisa dan evaluasi dari pengimplementasian MOTL tersebut. Sementara saran akademis, diberikan untuk peneiiti yang akan datang agar dalam melakukan pembahasan dengan memfokuskan pada efektifitas kegiatan patroli yang dilakukan oleh Unit Patroli Satuan Samapta Polresta Cirebon dalam aspek pencegahan kejahatan dan quick result aspect.
Penelitian ini menggunakan kepustakaan konseptual yang meliputi Kinerja, Manajemen Operasional Pain, Manajemen Operasional Polri Fungsi Teknis Kesamaptaan, Unsur-Unsur Penggerak Organisasi, Program Quick Respon Police Backbone Polri Di Bidang Kesamaptaan, Pencegahan Kejahatan dan Satuan Samapta Polresta Cirebon.
Penelitian dilakukan pada Bulan Juni hingga Juli 2009 dan mengambil lokasi penelitian di wilayah hokum Polresta Cirebon, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber informasi didapat dari sumber primer dan sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Merujuk pada temuan data dan pembahasan terlihat bahwa secara keseluruhan langkah-langkah dari Manajemen Operasional Tujuh Langkah yang meliputi perencanaan, briefing (APP), penugasan dan konsignes, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, pelaporan tugas dan de-briefing telah diimplentasikan pada penyelenggaraan Program Quick Response Police Backbone Polri Di Bidang Kesamaptaan dalam kegiatan Unit Patroli Sat Samapta Polresta Cirebon. Namun, implementasi tersebut masih belum mampu untuk mendukung keberhasilan segera (quick win) dalam aspek pencegahan kejahatan dan kehadiran anggota dengan segera di TKP (quick result aspect).
Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah agar segera mengadakan call centre sebagai pusat pengendaii operasional di lapangan, memberikan APP kepada anggota patroli secara simultan, memberdayakan sumber daya organisasi, membagi tugas anggota Unit Patroli Satuan Samapta Polresta Cirebon di sejumlah lokasi yang rawan terjadinya kejahatan, penggunaan Global Positioning System (GPS) dan meiaksanakan analisa dan evaluasi dari pengimplementasian MOTL tersebut. Sementara saran akademis, diberikan untuk peneiiti yang akan datang agar dalam melakukan pembahasan dengan memfokuskan pada efektifitas kegiatan patroli yang dilakukan oleh Unit Patroli Satuan Samapta Polresta Cirebon dalam aspek pencegahan kejahatan dan quick result aspect.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive