Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Analisa kinerja satuan reserse narkoba poltabes pekan baru dalam penyidikan tindak pidana psikotropika produksi ekstasi

No. Panggil : 52-09-084
Nama Orang : Arifin Said Ritonga
Subjek :
  1. PENYIDIKAN-TINDAK PIDANA
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2009
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xi, 102 hal.: 28 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
52-09-084 52-09-084 TERSEDIA
 52-09-084.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 34982
Pekanbaru merniliki wilayah yang sangat strategis (posisi silang) sangat memungkinkan Pekanbaru berpeluang menjadi wilayah transit, bahkan menjadi wilayah tujuan lalu limas perdagangan gelap psikotropika, ditambah dengan era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi, liberalisasi perdagangan serta pesatnya kemajuan hiburan malam. menjadikan Pekanbaru semakin rawan. Jika hal ini tidak diikuti dengan tindakan pencegahan dan pemberantasan yang sistematis dart koordinasi serta kerja sama yang baik di antara instansi dan masyarakat di Pekanbaru, dapat menimbulkan akibat yang m.erugikan tidak saja untuk generasi kini, tetapi juga generasi mendatang.
Teori dan Konsep yang digunakan adalah Analisa SWOT, Kinerja, Satuan narkoba Poltabes Pekanbaru, pengungkapan/penyelidikan, penyidikan tindak pidana, Tindak pidana psikotropika, produksi ekstasi, budaya polisi, teori manajemen, konsep koordinasi, Teori motivasi, dan Program Quick Wins (keberhasilan segera). Penelitian ini menggunakan pendekatan. kualitatif dengan metode studi kasus.
Temuan Penelitian, dilihat dari segi teknik, pengungkapan sudah sesuai dengan prosedur dan aturan yang sudah baku dan dari segi taktis, Satuan Reserse Narkoba melakukan penyidikan kasus dengan merterapkan pasal yang paling berat dan tepat/masuk unsur terhadap tindak pidana yang disangkakan. Penyidikan Satuan Reserse Narkoba Poltabes Pekanbaru terhadap tindak pidana psikotropika produksi ekstasi, yaitu dilihat dari teknik, taktis, hubungan tata kerja organisasi dalam penyidikan kasus Tindak pidana psikotropika jenis ekstasi dan Tata cara Pemeriksaan terhadap tersangka kasus psikotropika produksi ekstasi yaitu dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan calon tersangka, mengumpulkan barang bukti, menetapkan tersangka_ Tahap-tahap penyidikan terdiri dari: laporan polisi, pemanggilan saksi, penangkapan, penahanan, perpanjangan penahanan, penggeledahan rumahktempat tertutup lainnya, penyitaan, keterangan saksi-saksi. faktorfaktor yang mem ena a uhi kineda pengungkapan dan penyidikan tindak pidana psikotropika produksi ekstasi oleh Satuan Reserse Narkoba Poltabes Pekanbaru adalah adanya faktor yang mendukung dan menghambat baik internal maupuan ekstemal antara lain: undercover buy, dukungan masyarakat, kemampuan dan perilaku personil, Hubungan Tata Kerja, anggaran penyidikan, sara.na dan prasarana, test kit, dan faktor geogratis.
Kesimpulan penelitian, adalah adanya upaya transfoiutasi kultural dengan mengedepankan program Quick Wins yakni: melakukan Surat Pemberitahuan. Perrgembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), ;oanunikasi PelaporĀ° dengan personal Sat Res Narkoba, Proses Penyidikan Sesuai dengan Target Waktu, dan menururmya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Sat Res Narkoba. Terungkapnya kasus produksi ekstasi menunjukkan adanya peningkatan prestasi yang dilakukan oleh Sat Res Narkoba yang sebelurnnya kasus rnemproduksi ekstasi belum pernah terungkap. Saran, seyogyanya membuat usulan anggaran belanja yang dituangkan dalan RAC (Reneana Anggaran Belanja) sesuai dengan kebutuhan yang dilihat dari data penyelesaian kasus setiap tahunnya.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive