Penerapan vehicle tracking dlam meningkatkan quick response unit patroli pada poltabes banda lampung
| No. Panggil : | 52-09-078 |
| Nama Orang : | Edi Purnomo |
| Subjek : | |
| Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2009 |
| Bahasa : | none |
| Deksipsi Fisik : | xiii, 104 hal.: 28 cm |
| Catatan Umum : | |
| Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
| Lokasi : |
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| 52-09-078 | 52-09-078 | TERSEDIA |
52-09-078.pdf| Ulasan: |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 34976 |
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan Vehicle Tracking dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) untuk meningkatkan Quick Response unit patroli Poltabes Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualltatif dengan metode studi kasus yang membahas mengenai fenomena yang terjadi mengenal kesiapsiagaan anggota patroli dan pelayanannya atas iaporan masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumen, pengamatan (observasi) dan juga wawancara mendalam. Sedangkan untuk teknik analisis data yang didapat menggunakan teknik reduksi data, sajian data dan verifikasi atau menarik kesimpulan.
Dari data yang didapat bahwa penggunaan Vehicle Tracking pada mobil patroli ini dilatarbelakangi oleh banyaknya komplain masyarakat atas penanganan dan tindak lanjut dan laporan masyarakat kepada operator Poltabes Bandar Lampung yang memiliki pusat komunikasi dan informasi di TCC (Telecommunication Command Centre), pengiriman informasi kepada anggota di lapangan dengan menggunakan HT (Handy Talky) maupun SMS dirasakan kurang memberikan efek akan meningkatnya respon anggota di lapangan, karena setelah laporan dikirimkan, operator maupun pimpinan tidak dapat mengetahui apakah anggota tersebut merespon atau tidak.
Dengan penggunaan Vehicle Tracking ini posisi kendaraan mobil patroli dapat diketahui sehingga memudahkan operator untuk mengirimkan informasi mengenal laporan masyarakat kepada anggota patroli yang terdekat dengan TKP tersebut, hal ini juga memudahkan pimpinan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadapa anggota patroli di lapangan apakah telah melaksanakan tugas dengan balk atau tidak, terutama dalam merespon informasi gangguan kamtibmas yang diberikan oleh operator.
Dalam penggunaan perangkat Vehicle Tracking ini tentunya masih banyak kendala, dimana operator yang menguasai tentang IT (Information and Technology) masih sangat terbatas dan juga masih banyaknya anggota yang tidak mau dimonitor posisinya sehingga yang bersangkutan berusaha merusak alat tersebut dan bahkan ada yang hilang. Budaya masyarakat yang masih sering "main-main" dalam melaporkan suatu gangguan kamtibmas juga menjadi kendala yang hams dihadapi.
Hasil akhir penelitian me-igungkapkan bahwa penggunaan perangkat Vehicle Tracking ini cukup efektif dalam meningkatkan Quick Response anggota patroli serta memudahkan pengawasan pimpinan dan tentunya patroli yang dilakukan menjadi Iebih efisien dan terarah, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencapai tujuan dan Grand Strategy Tahap 1 Polri yaitu membangun kepercayaan masyarakat atau Trust Building.
Dari data yang didapat bahwa penggunaan Vehicle Tracking pada mobil patroli ini dilatarbelakangi oleh banyaknya komplain masyarakat atas penanganan dan tindak lanjut dan laporan masyarakat kepada operator Poltabes Bandar Lampung yang memiliki pusat komunikasi dan informasi di TCC (Telecommunication Command Centre), pengiriman informasi kepada anggota di lapangan dengan menggunakan HT (Handy Talky) maupun SMS dirasakan kurang memberikan efek akan meningkatnya respon anggota di lapangan, karena setelah laporan dikirimkan, operator maupun pimpinan tidak dapat mengetahui apakah anggota tersebut merespon atau tidak.
Dengan penggunaan Vehicle Tracking ini posisi kendaraan mobil patroli dapat diketahui sehingga memudahkan operator untuk mengirimkan informasi mengenal laporan masyarakat kepada anggota patroli yang terdekat dengan TKP tersebut, hal ini juga memudahkan pimpinan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadapa anggota patroli di lapangan apakah telah melaksanakan tugas dengan balk atau tidak, terutama dalam merespon informasi gangguan kamtibmas yang diberikan oleh operator.
Dalam penggunaan perangkat Vehicle Tracking ini tentunya masih banyak kendala, dimana operator yang menguasai tentang IT (Information and Technology) masih sangat terbatas dan juga masih banyaknya anggota yang tidak mau dimonitor posisinya sehingga yang bersangkutan berusaha merusak alat tersebut dan bahkan ada yang hilang. Budaya masyarakat yang masih sering "main-main" dalam melaporkan suatu gangguan kamtibmas juga menjadi kendala yang hams dihadapi.
Hasil akhir penelitian me-igungkapkan bahwa penggunaan perangkat Vehicle Tracking ini cukup efektif dalam meningkatkan Quick Response anggota patroli serta memudahkan pengawasan pimpinan dan tentunya patroli yang dilakukan menjadi Iebih efisien dan terarah, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencapai tujuan dan Grand Strategy Tahap 1 Polri yaitu membangun kepercayaan masyarakat atau Trust Building.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive