Pelayanan traffic management centre melalui komando koordinasi komunikasi dan informasi dalam meningkatkan kinerja polantas pada Ditlantas Polda Metro Jaya
Nama Orang : | Ahrie Sonta N. |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2008 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xii, 124 hlm.: 30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
51-08-016 | TERSEDIA |
51-08-016.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 34756 |
Masalah lalu lintas begitu kompleks yang harus ditangani secara holistik dan sistematik sehingga tidak mungkin diselasaikan atau ditangani dari satu sisi saja dan tidak mungkin polisi dapat menangani sendiri. Dalam mewujudkan dan memelihara keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) tentu dibutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk dapat mencari akar masalah dan menemukan solusinya. Salah satu alternatif untuk mewujudkan kamseltibcar adalah Traffic Manahement Centre). Polda Metro Jaya membangun sistem TMC (Traffic Management Centre) sebagai pusat komunikasi, komando, kontrol dan kendali serta pusat informasi guna mewujudkan kamseltibcar lantas di ibukota. Permasalahan penelitian terkait operasionalisasi TMC, kinerja petugas TMC, faktor yang mempengaruhi, serta tanggapan masyarakat sebagai feedback dari kinerja TMC secara menyeluruh.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer. Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan dan pengumpulan hardcopy dari Ditlantas Polda Matro Jaya cq. TMC Ditlantas Polda Metro Jaya serta data lain dari institusi terkait.
Berdasarkan temuan penelitian, TMC memegang posisi sentral untuk mrmbangun kepercayaan masyarakat (trust) dalam menyelesaikan masalah sosial yaitu kemacetan lalu lintas. Pada akhirnya hal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu wahana dalam mewujudkan harapan masyarakat yaitu Kamseltibcar Lantas di Ibukota.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1) Operasionalisasi TMC didukung oleh K3I (Komando, Kontrol Komunikasi dan Informasi), 2) Dukungan K3I dalam operasionalisasi TMC memiliki dampak signifikan terhadap kinerja petugas TMC mealalui efisiensi sebagai implikasi K3I; 3) Faktor yang mempengaruhi kinerja TMC melalui K3I meliputi faktor internal dan eksternal; 4) Tanggapan masyarakat terhadap pelayanan TMC positif. Rekomendasi hasil penelitian adalah : 1) Reorganisasi keberadaan TMC; 2) Peningkatan kemanpuan petugas TMC; 3) Dukungan anggaran; 4) Sosialisasi TMC kepada masyarakat.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer. Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan dan pengumpulan hardcopy dari Ditlantas Polda Matro Jaya cq. TMC Ditlantas Polda Metro Jaya serta data lain dari institusi terkait.
Berdasarkan temuan penelitian, TMC memegang posisi sentral untuk mrmbangun kepercayaan masyarakat (trust) dalam menyelesaikan masalah sosial yaitu kemacetan lalu lintas. Pada akhirnya hal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu wahana dalam mewujudkan harapan masyarakat yaitu Kamseltibcar Lantas di Ibukota.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1) Operasionalisasi TMC didukung oleh K3I (Komando, Kontrol Komunikasi dan Informasi), 2) Dukungan K3I dalam operasionalisasi TMC memiliki dampak signifikan terhadap kinerja petugas TMC mealalui efisiensi sebagai implikasi K3I; 3) Faktor yang mempengaruhi kinerja TMC melalui K3I meliputi faktor internal dan eksternal; 4) Tanggapan masyarakat terhadap pelayanan TMC positif. Rekomendasi hasil penelitian adalah : 1) Reorganisasi keberadaan TMC; 2) Peningkatan kemanpuan petugas TMC; 3) Dukungan anggaran; 4) Sosialisasi TMC kepada masyarakat.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive