Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Penggunaan anggaran penyidikan pada Satuan Reserse Kriminal Polres Barito Selatan

No. Panggil : 50-08-110
Nama Orang : Sunhot P. Silalahi
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2008
Bahasa : none
Deksipsi Fisik :
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
50-08-110 50-08-110 TERSEDIA
 50-08-110.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30545
Pelaksanaan penyidikan yang dilaksanakan Sat Reskrim Polres Barito Selatan, terdapat faktor pendukung yang sangat mempengaruhi dalam penyidikan yaitu masalah anggaran atau dana operasional. Pada kenyataannya, dana tersebut sering kurang sehingga dapat menghambat pelaksanaan tugas penyidikan, bahkan dapat membuka peluang terjadinya pungutan liar yang dilakukan dalam penyidikan sehingga sering terjadi dalam penyidikan kasus yang dilaporkan masyarakat, kemudian terdengar sering petugas meminta uang kepada pelapor tersebut apabila ingin laporannya ditindaklanjuti dengan penyidikan yang disebabkan kurangnya dana operasional dalam penyidikan. Apabila hal ini terus terjadi maka dikhawatirkan timbul ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri dan menyebabkan keengganan masyarakat melaporkan suatu gangguan kamtibmas pada Polri dengan adanya kecurigaan akan citra negatif Polri tersebut. Melihat hal tersebut hal ini menjadi kelemahan dari kegiatan penyidikan yang dilakukan Sat Reskrim Polres Barito Selatan yaitu permasalahan anggaran. Jika dikaitkan dengan pengadaan anggaran untuk penyidikan, kelemahannya hanya pada administrasi pada saat anggaran itu digunakan. Teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan antara lain Konsep Anggaran, Teori Manajemen, Konsep Koordinasi, Konsep Penyidikan dan Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Temuan penelitian, realisasi perencanaan anggaran kebutuhan terhadap kasus pada Satuan Reserse Kriminal Polres Barito Selatan menurut penulis sudah cukup baik. Hal ini dilihat dari prosedur yang dilakukan antara lain dengan menyerahkan Perwabku terdahulu, lengkap dengan segala laporan setiap kegiatan disertai dengan kwitansi, lalu dilaporkan ke KPPN, untuk memberikan persetujuan untuk pengambilan uang. Secara administrasi, penggunaan anggaran penyidikan, Sat Reskrim menggunakan anggaran organisasi terlebih dahulu, sebelum proses pencairan dana anggaran tersebut diterbitkan dan rencana penyidikan serta Perwabku yang dibuat Kasat Reskrim dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian salahsatunya adalah Kasat Reskrim dapat menimalisir biaya penyidikan untuk kasus ringan, tindakan ini dapat dilakukan, agar sisa dana yang ditentukan untuk menangani kasus-kasus yang tertunda, sementara kerugian, banyaknya kasus yang tertunda, akibat penyediaan anggaran tidak mencukupi, karena terlambatnya pencairan dana. Selanjutnya dinamika penggunaan anggaran dalam kegiatan penyelidikan dan penyidikan pada Satuan Reserse Kriminal Polres Barito Selatan dapat dinyatakan adanya saling ketergantungan antara Pemerintah dengan Sat Reskrim dengan tujnan melayani masyarakat. Pemerintah sangat membutuhkan terciptanya kamtibmas yang juga dibutuhkan masyarakat, namun Sat Reskrim jugs sangat tergantung adanya anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah. Saran, adanya standarisasi atau kejelasan suatu kategori kasus, yakni antara kasus ringan, kasus sedang dan kasus berat, karena selama ini anggaran yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kategori kasus.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive