Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Implementasi perpolisian masyarakat sebagai strategi dalam memberdayakan potensi masyarakat guna menciptakan ketentraman umum di wilayah polsek Babakan Madang polres Bogor

No. Panggil : 50-08-081
Nama Orang : Bambang Yudi Wibowo
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2008
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xi, 83 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
50-08-081 50-08-081 TERSEDIA
 50-08-081.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30518
Sebagai jawaban tuntutan reformasi Polri telah mengembangkan Konsep Community Policing yang khas Indonesia, yakni Community Policing yang telah disempurnakan kemudian dipadukan dengan bentuk bentuk perpolisian asli masyarakat yang membumi, demokratis, dan sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, sehingga baik sebutan maupun pemahamannnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah gambaran kondisi ketentraman umum masyarakat di wilayah Polsek Babakan Madang, bagaimana implementasi polmas sebagai strategi dalam memberdayakan potensi masyarakat dan Faktor-faktor apa yang mempengaruhi implementasi polmas sebagai strategi dalam memberdayakan potensi masyarakat. Teori yang dipakai antara lain, teori manajemen, komunikasi, peran dan kerjasama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftip. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa informan seperti, Kapolsek, petugas Polmas, potensi masyarakat (Tomas, Toda, Toga) dan masyarakat. Lama waktu penelitian mulai tanggal 13 Mei sampai dengan 5 Juni 2008. Hasil temuan setelah ada polmas tawuran antar pemuda, antar kampung dapat diselesaikan melalui FKPM dan hingga seat ini tindak pidana yang dilakukan pada saat sebelum Polmas kurang lebih sekitar 76 (tujuh puluh enam) kasus dan setelah adanya penerapan Polmas kasus tindak pidana mengalai penurunan walau menjadi 63 (enam puluh tiga) kasus tindak pidana. Penurunan ini memang belum signifikan (masih jauh dari harapan) namun dengan adanya penurunan sebagai bukti dari keberadaan Polmas dan FKPM di tengah-tengah masyarakat dapat dikatakan cukup membantu. Berdasarkan hasil temuan disimpulkan setelah adanya Polmas permasalahan yang dihadapi masyarakat contohnya keributanlperkelahian tersebut berangsur-angsur dapat berkurang dan bahkan sekarang hampir sama sekali sudah tidak ada. Sementara setelah ada polmas masyarakat sekarang telah peduli dengan lingkungari sekitarnya, hal tersebut dapat di tunjukan dengan kegiatan membangun atau membentuk pos-pos pengamanan. Saran dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasional polmas selama ini bersumber dari masyarakat setempat. Karena pelaksanaanya saat ini tanpa dukungan sarana dan prasarana serta anggaran dari Polri. Untuk itu sementara pelaksanaan Polmas telah berjalan walaupun dengan cara swadaya. Pemberdayaan potensi masyarakat melalui wadah FKPM perlu ditingkatkan dan dibina kembali agar tidak menjadi sarana politik praktis.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive