Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Pemberdayaan petugas polmas dalam rangka penyelesaian konflik antar warga di kecamatan Pontianak Timur

No. Panggil : 50-08-028
Nama Orang : Efrannedy
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2008
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xii, 108 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
50-08-028 50-08-028 TERSEDIA
 50-08-028.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30470
Kerusuhan massa yang pernah dialami oleh Indonesia pada pertengahan tahun 2008 berakhir dengan ditandai turunnya Presiden RI Soeharto dari jabatannya selaku Presiden. Akibat dari kerusuhan tersebut daya beli masyarakat turun secara drastis dengan disertai lemahnya penegakan hukum, terjadinya pelanggaran HAM. Telah mengakibatkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan terutama kepolisian rnenjadi sangat rendah. Kondisi ini diperparah dengan timbulnya konflik-konflik horisontal di masyarakat diberbagai daerah sehingga Polri selaku bagian dari pemerintahan dituntut untuk lebih proaktif dalam melakukan penyelesaian terhadap konflik yang dihadapi masyarakat. Melalui pendekatan baru dalam bidang operasional keamanan melalui program Polmas dinilai dapat membantu petugas kepolisian karena dihadapkan keterbatasan baik personil, sarana dan prasarana yang minim, anggaran yang terbatas dalam penyelesaian konflik yang terjadi. Dalam program Polmas menitikberatkan terbentuknya suatu kemitraann yang sejajar/patnership antara polisi dengan masyarakat dan mampu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam hal mencari solusi/problem solving terhadap permasalahan yang tengah dihadapi warga. Fokus permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai tugas dan peranan petugas Polmas dalam rangka penyelesaian konflik antar warga, pemberdayaan petugas Polmas oleh Polsekta Pontianak Timur dan faktor-faktor yang turut mempengaruhi pemberdayaan tersebut dalam penyelesaian konflik antar warga. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif sedang metode yang digunakan peneliti adalah diskriftif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi dan penelitian dokumen. Teori yang dipergunakan adalah teori tentang Konflik untuk membahas penyebab konflik yang terjadi, teori gaya manajemen konflik untuk membahas peranan petugas Polmas, konsep pemberdayaan untuk membahas permasalahan pemberdayaan petugas Polmas yang dilakukan oleh polsekta Pontianak Timur. Konsep Polmas untuk memberikan pemahaman tentang Polmas itu sendiri, konsep petugas Polmas untuk memberikan gambaran tentang pelaksana utama dari program Polmas di Polsekta Pantianak Timur, serta konsep Polmas dalam penyelesaian konflik antar warga untuk membahas bagaimana tugas, kewenangan serta peran dari petugas Polmas yang ada. Kesimpulan yang didapat bahwa Babinkamtibmas yang ada telah dapat melaksanakan tugas dan peranan selaku petugas Polmas dengan baik, telah memenuhi persyaratan sebagai petugas Polmas. Pemberdayaan petugas Polmas adalah dengan melakukan pengawasan dan pengendalian secara ketat terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh petugas Polmas melalui laporan. Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik adalah tingkat pendidikan, ekonomi dan sukuisme yang masih tinggi.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive