Partisipasi masyarakat dalam implementasi perpolisian masyarakat di desa Bantarjaya kecamatan Pebayuran
Nama Orang : | Randi Ariana |
Nama Orang Tambahan : | |
Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2008 |
Bahasa : | none |
Deksipsi Fisik : | xiii, 81 cm : ill. ,30 cm |
Catatan Umum : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
50-08-022 | TERSEDIA |
50-08-022.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30465 |
Community Policing merupakan salah satu strategi dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, konsep Community Policing tersebut dikenal dengan istilah Perpolisian Masyarakat (Polmas) dan mulai diperkenalkan sejak Tahun 2005 dengan mengedepankan Polri sebagai ujung tombak dalam rangka mengimplementasikan konsep tersebut. Salah satu komponen utama terwujudnya polmas adalah adanya partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat tidak dapat muncul dengan sendirinya. Kebutuhan akan rasa aman, pemahaman akan peran baik oleh petugas polmas maupun oleh masyarakat serta komunikasi yang terjalin dengan komunikatif antara petugas polmas merupakan faktor terwujudnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini mengangkat permasafahan pokok yaitu bagaimana partisipasi masyarakat dalam implementasi perpolisian masyarakat di Desa Bantarjaya Kecamatan Pebayuran. Di dalam penelitian ini, rumusan persoalan yang dikemukakan yaitu: pertama, bagaimana pemahaman masyarakat Desa Bantarjaya tentang konsep polmas dikaitkan dengan keamanan dan ketertiban serta bagaimana penilaian masyarakat Desa Bantarjaya setelah adanya polmas, kedua, Bagaimana peran petugas polmas menurut pandangan masyarakat Desa Bantarjaya dalam memberikan pemahaman tentang konsep polmas, ketiga, Apa saja upaya yang dilakukan petugas polmas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat Desa Bantarjaya, dan keempat, Apa saja bentuk partisipasi masyarakat Desa Bantarjaya dalam mendukung polmas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualltatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif, dengan para studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Adapun teknik analisa data yang digunakan meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil temuan serta pembahasan, disimpulkan bahwa partispasi masyarakat Desa Bantarjaya dalam implementasi polmas cukup baik. Masyarakat sudah memahami bahwa pemeliharaan keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab Polri semata, melainkan tanggung jawab bersama segenap komponen masyarakat. Selain itu, komunikasi antara petugas polmas dengan masyarakat secara komunikatif sangat efektif dalam memberikan pemahaman tentang polmas. Beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi polmas di Desa Bantarjaya juga dikemukakan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga memberikan saran kepada Polsek Pebayuran maupun Polres Metro Bekasi Kabupaten, bahwa untuk dapat rnenerapkan hasil yang optimal dalam implementasi polmas terkait dengan partisipasi masyarakat perlu adanya perubahan kebijakan khususnya terhadap para stake holder.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive