Topik bahasan dalam skripsi ini diangkat dari adanya kinerja Babinkamtibmas di Polsek Seruyan Tengah dalam mengaktualisasikan pemolisian masyarakat, dengan fokus pads implementasi Polmas oleh Babinkamtibmas dalam rangka pencegahan kejahatan dan deteksi dini serta pemecahan untuk penyelesain permasalahan yang terjadi di dalam Iingkungan masyarakat tersebut. Dimana jauh sebelumnya sudah ada dengan istilah hukum adat, meskipun tidak secara tertulis namun telah secara turun temurun Iebih di taati dan di patuhi oleh masyarakat di daerah pedalaman seperti di Seruyan Tengah Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data didasarkan pada pengamatan, wawancara dan telaah dokumen. Skripsi ini menunjukkan bahwa wujud nyata konsep Polmas telah dilakukan Babinkamtibmas Polsek Seruyan Tengah dalam rangka pencegahan kejahatan dan deteksi dini serta pemecahan untuk penyelesaian permasalahan. Sebelumnya sudah tersirat dari adanya kebudayaan dan hukum adat masyarakat Seruyan Tengah dan sekarang mulai di terapkan konsep Polmas dengan tetap menjalin kemitraan dengan masyarakat, upaya tersebut yaitu : (1) Memahami dan mempelajari tentang konsep kemitraan yang telah dibuat oleh Mabes Polri yaitu dengan penerapan model Perpolisian Masyarakat (Polmas) sebagai salah satu implementasi dari community policing. (2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal ini FKPM untuk turut serta dalam pelaksanaan tugas-tugas Polri khususnya Babinkamtibmas untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, (3) Meningkatkan penjagaan dan patroli di tempat-tempat rawan kejahatan di wilayah Polsek Seruyan Tengah dengan melibatkan kelompok FKPM. (4) Berkoordinasi dengan instansi terkait baik pemerintah maupun swasta guna mendukung kegiatan Babinkamtibmas dalam rangka menekan kejahatan dengan memberdayakan masyarakat setempat di wilayah hukum Polsek Seruyan Tengah. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah : 1) Perlunya jabatan Babinkamtibmas pada Polsek Seruyan Tengah dipertahankan bahkan dijadikan sebagai jabatan promosi, 2) Perlunya pengkajian ulang terhadap konsep Polmas yang akan menghilangkan jabatan Babinkamtibmas pada akhir tahun 2008, disebabkan sampai saat ini jabatan Babinkamtibmas khususnya untuk wilayah Kalimantan masih sangat diperlukan keberadaannya. 3) Perlunya peningkatan alokasi sumber daya yang diperlukan dalam memacu kinerja anggota Babinkamtibmas dan organisasi Polsek.
48-07-132.pdf