Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Implementasi perpolisian masyarakat oleh satuan brimob polda Kalimantan Barat di kota Pontianak dalam mendukung keberhasilan tugas operasional Polri

Nama Orang : Riza Faisal
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2007
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xii, 90 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
48-07-030 TERSEDIA
Shelf
 48-07-030.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30281
Penelitian ini membahas tentang implementasi Polmas oleh Sat Brimobda Kalbar di kota Pontianak dalam mendukung keberhasilan tugas operasional Polri. Permasalahan yang dikaji yaitu: bagaimana implementasi Polmas oleh Sat Brimobda Kalbar di wilayah kota Pontianak, bagaimana peran anggota dalam pelaksanaan Polmas dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan Polmas. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan dokumen. Dalam menganalisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh temuan bahwa: (1) kegiatan Polmas sudah mulai berjalan pada bulan April 2006 yang diawali dengan sosialisasi dan pelatihan Polmas, (2) peran anggota Brimob dalam kegiatan Polmas ini dijelaskan dalam 3 (tiga ) unsur yaitu jumlah personil Brimob yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan Polmas, jumlah personil Brimob yang melaksanakan kegiatan Polmas dan intensitas keterlibatan anggota Brimob dalam kegiatan Polmas, (3) faktor-faktor pendukung yaitu adanya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Sat Brimob Polda Kalbar dan dukungan dari kesatuan berupa kendaraan mobil patroli uang saku bagi anggota Brimob sebagai sarana kontak dengan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu wilayah kota Pontianak yang begitu Iuas dan jugs terbatasnya waktu kegiatan Polmas serta Sat Brimob Polda Kalbar tidak memiliki wadah (BKPM/FKPM) seperti yang dimiliki oleh Polsek. Untuk membahas hasil temuan digunakan teori Manajemen, konsep implementasi, konsep Community Policing (Polmas), konsep Satuan Brimob Polda, konsep Peran Polri dan konsep operasional Polri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa: (1) implementasi Polmas oleh Sat Brimobda Kalbar di kota Pontianak ini sudah mulai dilaksanakan pada bulan April 2006 yang diawali dengan adanya kegiatan sosialisasi dan pelatihan Polmas. Kegiatan Polmas oleh anggota Brimob ini dilaksanakan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, (2) peran anggota dalam pelaksanaan Polmas dapat dilihat dari keterlibatan anggota Brimob dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan Perpolisian Masyarakat, jumlah anggota yang melaksanakan Polmas dan intensitas keterlibatan anggota dalam pelaksanaan Polmas, (3) faktor-faktor pendukung yaitu adanya kepercayaan masyarakat Kalbar terhadap keberadaan Sat Brimobda Kalbar, adanya dukungan dari kesatuan berupa mobil patroli dan uang saku untuk sarana kontak dengan masyarakat, dan juga faktor faktor penghambat yaitu wilayah kota Pontianak yang begitu luas, Sat Brimobda Kalbar tidak memiliki wadah (BKPM/FKPM) seperti yang dimiliki oleh Polsek keterbatasan anggaran yang tersedia. Oleh karena itu, disarankan kegiatan Polmas oleh Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat di kota Pontianak agar dilaksanakan secara berlanjut, peran aktif anggota dalam pelaksanaan Polmas lebih diberdayakan dengan cara meningkatkan kemampuan anggota, dan Sat Brimobda Kalbar agar memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan anggota Brimob yang sudah ada sebelum program Polmas ini berjalan.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive