Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Kinerja direktorat polair polda NAD dalam menanggulangi illegal fishing

Nama Orang : Yulianto Afiria Sandy
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2007
Bahasa : none
Deksipsi Fisik : xiii, 106 p. : ill. , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
47-07-067 TERSEDIA
Shelf
 47-07-067.pdf :: Unduh
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30166
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing yang terjadi di wilayah Perairan Aceh, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat serta bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing yang telah ditunjukkan. Fokus permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah masalah Kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing yang terjadi di wilayah Perairan Aceh, faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat terhadap Kinerja Ditpolair serta apa pendapat masyarakat terhadaap kinerja yang ditunjukkan Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi illegal fishing. Ditpolair Polda NAD dalam melaksanakan tugas operasional dilaksanakan sesuai dengan peran dan fungsi yang telah ditetapkan. Dalam melakukan penanggulangan terhadap kejahatan illegal fishing diwujudkan dalam fungsi deteksi dini, Preventif, Represif dan Preemtif yang didukung dengan beberapa strategi yang dibangun oleh institusi Ditpolair Polda NAD guna mendukung peningkatan kinerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengarnatan untuk mendapatkan data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara studi dokumen yaitu pengumpulan data dari Ditpolair Polda NAD dan instansi terkait. Analisa data dilakukan dengan mengklasifikasikan data, mengklarifikasikan data dan mereduksi data sebagai bahan untuk membahas permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis dapat menggambarkan bagaimana Kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing yang terjadi di wilayah Perairan Aceh dengan mengacu pada konsep dan teori yang telah digunakan sebagai pisau pembahas yaitu Konsep Organisasi Berbasis Kinerja, Konsep Manajemen Operasional Polri dan Teori Manajemen. Sedangkan dalam pelaksanaanya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan kinerja dalam penanggulangan illegal fishing menjadi surut atau jauh dari harapan, bahkan sebaliknya menjadi suatu pemicu untuk dapat meningkatkan kinerja yang didukung dengan adanya tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh masyarakat. Hasil dari analisis menunjukan bahwa Ditpolair Polda NAD tidak dapat melakukan tindakan represifyaitu melakukan penyidikan terhadap kasus illegal fishing yang terjadi di wilayah Perairan Aceh dan cenderung melakukan tindakan preventif dengan melakukan kegiatan patroli laut. Dalam pelaksanaan kegiatan patroli lebih difokuskan pada tindakan represif terhadap gerakan kelompok GAM. Namun demikian kegiatan patroli laut ini ada kalanya berhasil menangkap kapal-kapal Thailand yang beroperasi di wilayah Perairan Aceh dan diserahkan kepada Penyidik PPNS Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi NAD. Peningkatan kerja Ditpolair Polda NAD yang ditunjukkan dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing dalam pelaksanaan fungsi deteksi, preventif, represif dan preemtif maupun hasil yang telah di capai saat sekarang ini dengan terciptanya kamtibmas di wilayah Perairan Aceh. Kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing di wilayah Perairan Aceh pada dasarnya telah optimal, yang dilakukan sesual dengan aturan dan ketentuan organisasi yang telah digariskan yang tercermin dalam visi dan misi Ditpolair Polda NAD. Meskipun masih ada kekurangan yang mempengaruhi dan menjadi penghambat dalam kegiatan operasional dilapangan, bukan merupakan suatu hambatan untuk terus mencapai tujuan organisasi yaitu terciptanya kamtibmas di wilayah Perairan Aceh yang ditandai dengan berkurangnya kasus illegal fishing. Faktor yang mempengaruhi Kinerja Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing di wilayah Perairan Aceh adalah (1) Faktor Internal, terdiri dari Sumber Daya Personil yang terbatas dan kemampuannya di bidang illegal fishing kurang,:: anggaran operasional yang terbatas serta prasarana dan- sarana-yang. karang memadai, (2) Faktor Eksternal, terdiri dari letak geografis posisi wilayah perairan Aceh begitu luas yang berbatasan dengan berbagai negara tetangga sering menimbulkan illegal fishing trans regional, berlakunya Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 2044 tentang Perikanan memberikan kesempatan kepada Penyidik Polri melakukan penyidikan terhadap tindak pidana illegal fishing. Tanggapan masyarakat terhadap kinerja yang telah ditunjukkan oleh Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing di Perairan Aceh cukup baik, dimana hubungan antara personil Ditpolair Polda NAD telah berjalan dengan baik dan sudah mulai terjalin kemitraan dengan masyarakat dalam upaya bersama untuk menjaga kamtibmas di wilayah Perairan Aceh. Hal ini sangat bermanfaat bagi Ditpolair Polda NAD untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam upaya penanggulangan illegal fishing di Perairan Aceh. Dari hasil tersebut dapat diberikan saran untuk melaksanakanVisi dan Misi Ditpolair Polda NAD yang tercermin dalam tugas pokok Ditpolair Polda NAD agar lebih disosialisasikan kepada seluruh personil Ditpolair Polda NAD guna menghindari keraguan dalam bertindak.Melakukan Peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang tugas-tugas operasional Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi kejahatan illegal fishing di wilayah Perairan Aceh khususnya penambahan kapal patroli tipe Cl. Meningkatkan sumber daya manusia Ditpolair Polda NAD dengan mengikut sertakan dikjur (penyidikan kejuruhan) bidang bidang Polair. Mengalokasikan anggaran guna mendukung tugas-tugas operasional Ditpolair Polda NAD dalam menanggulangi illegal fishing di wilayah Perairan Aceh khususnya pengadaan BBM untuk menunjang pelaksanaan patroli laut. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait (Syahbandar, Imigrasi, Dinas Kelautan dan Perikanan dan TNT AL) melalui kegiatan bersama dalam upaya penanggulangan kejahatan illegal fishing di wilayah Perairan Aceh. Diharapkan agar Renstra (Rencana Strategis) Ditpolair Polda NAD agar dijadikan pedoman bagi seluruh personil disetiap unit kerja di lingkungan Ditpolair Polda NAD dalam mencapai tujuan organisasi khususnya penangulangan illegal fishing.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive