Skripsi STIK-PTIK :: Kembali ::

Penanggulangan illegal logging oleh Dit Polair Babinkam Polri melalui wahana perpolisian masyarakat di wilayah perairan Teluk Jakarta / Kobul Syahrin Ritonga ; penguji, Harsono Suwardi ; pembimbing, Darsono

Nama Orang : Kobul Syahrin Ritonga
Nama Orang Tambahan :
Penerbitan : Jakarta : PTIK, 2007
Bahasa : ind
Deksipsi Fisik : xii, 104 p. : ill . , 30 cm
Catatan Umum :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
46-07-087 TERSEDIA
Shelf
 46-07-087.pdf :: Unduh

LOGIN required

Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 30025
Penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan peran Dit Polair Polri dalam mengimplementasikan Konsep Perpolisian masyarakat yang difungsikan sebagai wahana penanggulangan illegal logging di perairan Teluk Jakarta. Dimaksudkan sebagai wahana penanggulangan adalah dengan memberdayakan masyarakat perairan di Teluk Jakarta melalui pendekatan individu antara masyarakat dan anggota Dit Polair baik yang bertugas di Pos Polair maupun Kapal Patroli Dit Polair. Untuk penanggulangan kegiatan illegal logging yang ada di perairan Teluk Jakarta, Dit Polair melakukan berbagai strategi yang mengacu kepada hasil penelitian yaitu masukan dari masyarakat tentang kinerja Dit Polair dalam membangun interaksi sosial.

Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data primer melalui wawancara dan pengamatan terlibat. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan berbagai bahan-bahan dan dokumen yang berasal dari Dit Polair Polri ataupun sumber lainnya yang relevan dengan tema penulisan skripsi ini. Untuk kepentingan analisa, data yang didapatkan lalu diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan penelitian untuk kemudian diklarifikasi kembali untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penulisan skripsi ini.

Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa interaksi sosial yang terjalin antara masyarakat perairan Teluk Jakarta dengan Dit Polair Polri dapat dikatakan sebagai wujud simbiosis mutualisma atau suatu proses sinergitas menuju titik relasi kohesif (akrab dan erat). Kendala yang menghambat hubungan interaksi sosial didominasi oleh pihak Polri cq. Dit Polair Polri dengan keterbatasan yang dimiliki organisasi. Tidak pernah dilakukan koordinasi antara Dit Polair Polri dengan institusi lain yang berkompeten dalam pelaksanaan tugas pemeliharaan kamtibmas di wilayah perairan Teluk Jakarta. Strategi yang dibutuhkan untuk mereduksi kendala atau hambatan yang menghadang pelaksanaan konsep Polmas diantaranya adalah enabling (Peningkatan kemampuan individu) dan empowering (pemberdayaan organisasi). Strategi ini merupakan landasan yang kuat dalam mengimplementasikan Polmas bagi masyarakat perairan Teluk Jakarta.

Penulisan ini memberikan rekomendasi kepada Dit Polair Polri untuk membangun sistem evaluasi hasil interaksi sosial, pemenuhan anggaran operasional, dan diperlukan koordinasi dengan instansi terkait dengan menghidupkan kembali Bakorkamla, membina masyarakat yang dimulai dari sekarang untuk dipersiapkan dalam implementasi Polmas.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive