Pencegahan terhadap kegiatan illegal logging oleh satuan intelkam Polres Nunukan Kalimantan Timur / Saiful Alam ; penguji, Bambang Indriyanto ; pembimbing, Chairul Muriman
| No. Panggil : | 46-07-031 |
| Nama Orang : | Saiful Alam |
| Nama Orang Tambahan : | |
| Penerbitan : | Jakarta : PTIK, 2007 |
| Bahasa : | ind |
| Deksipsi Fisik : | xiii, 123 p. : ill. , 30 p. |
| Catatan Umum : | |
| Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
| Lokasi : |
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| 46-07-031 | 46-07-031 | TERSEDIA |
46-07-031.pdf| Ulasan: |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 29970 |
Kawasan Nunukan di Kalimantan Timur rawan terhadap praktek terjadinya illegal logging. Hal ini didasarkan atas letak Nunukan yang berbatasan dengan Tawau wilayah negara Malaysia Timur, sehingga memudahkan para pelaku kejahatan melakukan tindak pidana illegal logging. Kondisi seperti ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan yang lambat laun akan merugikan masyarakat di daerah ini. Atas dasar inilah maka dibutuhkan upaya pencegahan, yang salah satunya dengan mengedepankan fungsi Polri (dalam hal ini Satuan Intelkam Polres Nunukan).
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha untuk membahas bagaimana praktek illegal logging di kawasan hutan Nunukan, upaya pencegahan yang dilakukan oleh Satuan Intelkam Polres Nunukan, faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhinya serta upaya dalam mengatasi hambatan tersebut. Penulis menggunakan Teori Strain, Teori Manajemen, Teori Hasil Interaksi dan beberapa konsep yang terkait didalamnya, seperti pencegahan kejahatan, peranan serta konsep mengenai Intelkam. Selanjutnya dari teori dan konsep yang digunakan, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan wawancara serta pengamatan dan studi kepustakaan, melalui sumber informasi yang ada (KaPolres Nunukan, Kasat dan anggota Satuan Intelkam Polres Nunukan serta masyarakat yang berada di kawasan hutan ini). Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis dengan menggunakan model pendekatan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa modus untuk melakukan tindak pidana ini bervariasi, dimana disatu sisi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan ini dapat menjadi pelaku illegal logging, dan disisi lain para pengusaha atau cukong kayu itulah yang menjadi pelaku dari tindak pidana ini. Petugas masih kesulitan untuk menangkap pelaku utama dari tindak pidana illegal logging. Upaya yang dilakukan Satuan Intelkam Polres Nunukan dalam mencegah terjadinya tindak pidana illegal logging adalah melalui penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Namun dari upaya tersebut terdapat faktor pendukung, seperti tersedianya piranti lunak berupa perundangan dan koordinasi antar instansi samping yang terus berjalan dua arah. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat kegiatan pencegahan atas tindak pidana ini adalah kondisi geografis Kabupaten Nunukan yang luas dan sulit terjangkau, rendahnya tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh masyarakat, mental petugas yang masih rendah, dan keterbatasan sarana serta prasarana yang dimiliki Satuan Intelkam Polres Nunukan dalam melakukan pencegahan terhadap terjadinya illegal logging di kawasan Nunukan Kalimantan Timur.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha untuk membahas bagaimana praktek illegal logging di kawasan hutan Nunukan, upaya pencegahan yang dilakukan oleh Satuan Intelkam Polres Nunukan, faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhinya serta upaya dalam mengatasi hambatan tersebut. Penulis menggunakan Teori Strain, Teori Manajemen, Teori Hasil Interaksi dan beberapa konsep yang terkait didalamnya, seperti pencegahan kejahatan, peranan serta konsep mengenai Intelkam. Selanjutnya dari teori dan konsep yang digunakan, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan wawancara serta pengamatan dan studi kepustakaan, melalui sumber informasi yang ada (KaPolres Nunukan, Kasat dan anggota Satuan Intelkam Polres Nunukan serta masyarakat yang berada di kawasan hutan ini). Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis dengan menggunakan model pendekatan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa modus untuk melakukan tindak pidana ini bervariasi, dimana disatu sisi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan ini dapat menjadi pelaku illegal logging, dan disisi lain para pengusaha atau cukong kayu itulah yang menjadi pelaku dari tindak pidana ini. Petugas masih kesulitan untuk menangkap pelaku utama dari tindak pidana illegal logging. Upaya yang dilakukan Satuan Intelkam Polres Nunukan dalam mencegah terjadinya tindak pidana illegal logging adalah melalui penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Namun dari upaya tersebut terdapat faktor pendukung, seperti tersedianya piranti lunak berupa perundangan dan koordinasi antar instansi samping yang terus berjalan dua arah. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat kegiatan pencegahan atas tindak pidana ini adalah kondisi geografis Kabupaten Nunukan yang luas dan sulit terjangkau, rendahnya tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh masyarakat, mental petugas yang masih rendah, dan keterbatasan sarana serta prasarana yang dimiliki Satuan Intelkam Polres Nunukan dalam melakukan pencegahan terhadap terjadinya illegal logging di kawasan Nunukan Kalimantan Timur.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive