Kepemimpinan dalam manajemen
No. Panggil : | 658 |
Nama Orang : | MIFTA THOHA |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | [979-421-018-8] |
Edisi : | |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | Perpustakaan PTIK |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
658 | 11612-09 | TERSEDIA |
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 2684 |
Kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi prilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai. Pengaruh dan kekuasaan dari seorang pemimpin mulai tampak relevansinya. Demikian pula peranan pemimpin dalam mengatasi konflik.
Membicarakan kepemimpinan dapat dimulai dari mana saja, bisa dari sudut pandang ilmu prilaku organisasi karena itu seringkali kepemimpinan ditautkan dengan managemen.
Usaha untuk meneliti kepemimpinan sudah mulai sejak lama. Terutama di Amerika Serikat usaha tersebut mulai dilakukan oleh studi-studi dari universitas lowa disekitar tahun1930 , di Universitas Ohio tahun 1945, dan universitas Michigan tahun 1947. Mulai saat itu usaha untuk mengembangkan teori kepemimpinan melaju dengan pesatnya.
Banyak teori yang dikembangkan dari hasil penelitian ,itu, diaantara teori sifat, teori kelompok atau teori pertukaran, teori situasional dan model kontijensi, teori path-goal, dan pendekatan social learning. Dan teori itu banyak dikenalkan beberapa model dan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah suatucara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi prilaku orang lain. Dari gaya ini dapat diambil manfaatnya untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya-gaya kepemimpinan yang banyak dikenalkan oleh para ahli teori kepemimpinan antara lain :
? Gaya kepemimpinan kontinum (otokrasi dan demokratis)
? Gaya kepemimpinan managerial grid
? Gaya tiga dimensi dari Raddin
? Gaya empat sistem dari Likert
? Gaya kepemimpinan situasional dari Harsey Blanchard
Untuk mempermudah mengetahui gaya kepemimpinan kita harus mengenal instrumennya. Dengan demikian setiap orang dapat mengenal gaya kepemimpinannya sendiri.
Dalam hubungannya dengan prilaku pemimpin ada dua hal yang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap pengikut, yakni prilaku mengarahkan dan prilaku mendukung. Prilaku mengarahkan hanya dalam komunikasi satu arah, sedangkan prilaku mendukung diartikan dalm komunikasi dua arah. Sedangkan perilaku mendukung diartikan dalam komunikasi dua arah.
Kalau kedua norma prilaku itu dituangkan ke dalam dua poros yang berbeda, maka akan melahirkan empat gaya kepemimpinan yakni :
Gaya 1 (G1) tinggi pengarahan rendah dukungan,
Pemimpin senang sekali memberikan instruksi, hal itu dilakukan karena situasi kematangan bawahan yang masih rendah. Menyukai sumber kekuasaan paksaan
Gaya 2 (G2) tinggi pengarahan dan tinggi dukungan,
Dirujuk dengan tindakan konsultasi, karena masih banyak melakukan pengarahan dan juga perilaku mendukung tindakan ini diberikan dalam kondisi kematangan bawahan dalam keadaan sedang. Sumber kekuasaan yang ada padanya penghargaan dan legitimasi
Gaya 3 (G3) tinggi dukungan dan rendah pengarahan,
Dirujuk dengan partisipasi, ini berarti dukungan pimpinan lebih tinggi dibandingkan dengan pengarahannya karena kematangan bawahan sudah agak tinggi. Posisi control atas pemecahan masalah atau pembuatan keputusan dipegang bergantian antara pimpinan dan bawahan. Sumber kekuasaannya adalah referensi dan informasi
Gaya 4 (G4) rendah dukungan dan rendah pengarahan,
Dirujuk dengan tindakan delegasi, hal ini diperbuat karena kematangan bawahan sudah pada taraf tinggi, pemimpin sering mendiskusikan masalah bersama bawahan sehingga tercapai kesepakatan. Pembuatan keputusan di delegasikan kepada bawahan. Sumber kekuasaan yang ada padanya kekuasaan keahlian dan informasi.
Pemimpin atau Kepemimpinan dengan kekuasaan mempunyai relevansi yang cukup tinggi. Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi perilaku orang lain, untuk mempengaruhi dibutuhkan kekuasaan. Sedangkan kekuasaan itu sendiri merupakan potensi pengaruh dari pemimpin. Ini berarti bahwa kekuasaan adalah merupakan suatu sumber yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hak untuk mengajak,meyakinkan, dan mempengaruhi orang lain.
Membicarakan kepemimpinan dapat dimulai dari mana saja, bisa dari sudut pandang ilmu prilaku organisasi karena itu seringkali kepemimpinan ditautkan dengan managemen.
Usaha untuk meneliti kepemimpinan sudah mulai sejak lama. Terutama di Amerika Serikat usaha tersebut mulai dilakukan oleh studi-studi dari universitas lowa disekitar tahun1930 , di Universitas Ohio tahun 1945, dan universitas Michigan tahun 1947. Mulai saat itu usaha untuk mengembangkan teori kepemimpinan melaju dengan pesatnya.
Banyak teori yang dikembangkan dari hasil penelitian ,itu, diaantara teori sifat, teori kelompok atau teori pertukaran, teori situasional dan model kontijensi, teori path-goal, dan pendekatan social learning. Dan teori itu banyak dikenalkan beberapa model dan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah suatucara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi prilaku orang lain. Dari gaya ini dapat diambil manfaatnya untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya-gaya kepemimpinan yang banyak dikenalkan oleh para ahli teori kepemimpinan antara lain :
? Gaya kepemimpinan kontinum (otokrasi dan demokratis)
? Gaya kepemimpinan managerial grid
? Gaya tiga dimensi dari Raddin
? Gaya empat sistem dari Likert
? Gaya kepemimpinan situasional dari Harsey Blanchard
Untuk mempermudah mengetahui gaya kepemimpinan kita harus mengenal instrumennya. Dengan demikian setiap orang dapat mengenal gaya kepemimpinannya sendiri.
Dalam hubungannya dengan prilaku pemimpin ada dua hal yang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap pengikut, yakni prilaku mengarahkan dan prilaku mendukung. Prilaku mengarahkan hanya dalam komunikasi satu arah, sedangkan prilaku mendukung diartikan dalm komunikasi dua arah. Sedangkan perilaku mendukung diartikan dalam komunikasi dua arah.
Kalau kedua norma prilaku itu dituangkan ke dalam dua poros yang berbeda, maka akan melahirkan empat gaya kepemimpinan yakni :
Gaya 1 (G1) tinggi pengarahan rendah dukungan,
Pemimpin senang sekali memberikan instruksi, hal itu dilakukan karena situasi kematangan bawahan yang masih rendah. Menyukai sumber kekuasaan paksaan
Gaya 2 (G2) tinggi pengarahan dan tinggi dukungan,
Dirujuk dengan tindakan konsultasi, karena masih banyak melakukan pengarahan dan juga perilaku mendukung tindakan ini diberikan dalam kondisi kematangan bawahan dalam keadaan sedang. Sumber kekuasaan yang ada padanya penghargaan dan legitimasi
Gaya 3 (G3) tinggi dukungan dan rendah pengarahan,
Dirujuk dengan partisipasi, ini berarti dukungan pimpinan lebih tinggi dibandingkan dengan pengarahannya karena kematangan bawahan sudah agak tinggi. Posisi control atas pemecahan masalah atau pembuatan keputusan dipegang bergantian antara pimpinan dan bawahan. Sumber kekuasaannya adalah referensi dan informasi
Gaya 4 (G4) rendah dukungan dan rendah pengarahan,
Dirujuk dengan tindakan delegasi, hal ini diperbuat karena kematangan bawahan sudah pada taraf tinggi, pemimpin sering mendiskusikan masalah bersama bawahan sehingga tercapai kesepakatan. Pembuatan keputusan di delegasikan kepada bawahan. Sumber kekuasaan yang ada padanya kekuasaan keahlian dan informasi.
Pemimpin atau Kepemimpinan dengan kekuasaan mempunyai relevansi yang cukup tinggi. Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi perilaku orang lain, untuk mempengaruhi dibutuhkan kekuasaan. Sedangkan kekuasaan itu sendiri merupakan potensi pengaruh dari pemimpin. Ini berarti bahwa kekuasaan adalah merupakan suatu sumber yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hak untuk mengajak,meyakinkan, dan mempengaruhi orang lain.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive