Konteks kenegaraan hak asasi manusia
No. Panggil : | 232.2 |
Nama Orang : | Saafroedin Bahar |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2002 |
Bahasa : | indonesia |
ISBN : | 979-416-747-9 |
Edisi : | |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | Dinas |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 2 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
232.2 | 01-10-01331 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01339 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01327 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01340 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01343 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01335 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01344 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01299 | TERSEDIA |
232.2 | 01-10-01300 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 26264 |
Selama ini, wacana hak asasi manusia di Indonesia diwarnai oleh paradigma dikotomis antara negara dan masyarakat madani, state versus civil society. Dalam paradigma ini, negara digambarkan sebagai satu-satunya institusi yang mempunyai legalitas untuk memaksa dan mempunyai legalitas untuk memaksa yang mempunyai legalitas untuk memaksa dan mempunyai kewenangan untuk mengalokasikan sumber daya nasional.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive