Buku :: Kembali ::

Reformasi kepolisian: pakar menjawab Polri harus otonom dan terpisah dari ABRI

No. Panggil : 363.2
Nama Orang : Anton Tabah
Subjek :
  1. KEPOLISIAN-REFORMASI
Penerbitan : [Place of publication not identified] : [Publisher not identified], Semarang: Undip, 1998
Bahasa : ind
ISBN :
Edisi :
Catatan Umum :
Catatan Bibliografi :
Catatan Seri :
Sumber : Bp. Kunarto
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi :
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
363.2 11111 TERSEDIA
 img-831131225.pdf
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 22977
Buku reformasi kepolisian ini boleh jadi yang pertama, Ditulis oleh penulis yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, Anton Tabah perwira muda Polri yang masih senang sendirian. Mungkin karen akesendiriannya itu membawa berkah. Ia lebih bisa berkonsentrasi pro-aktif dalam masalah-masalah kepolisian yang dianggap perlu cepat dianalisa dan produktif karena telah banyak karya hasil pemikirannya. Sudah ribuan artikel diulas di media maassa dan sudah lebih dari 10 buku ia tulis sejak tahun 1992 sampai 1998 ini. Dari data pustaka buku reformasi kepolisian ini adalah karyanya yang ke-11, Tetaplah kiranya kalau Bapak Sosiolog Indonesia Prof. Dr Selo Sumardjan menjuluki Anton Tabah sebagai Prajkurit yang sangat langka dan prestasi-prestasinya yang langka itu sangat pantas apabila yang bersangkutan mendapat penghargaan khusus dari pimpinan Polri dan Pemerintah.
Daya analisisnya yang piawai bukan hanya ditandai semua buku karyanya termasuk dalam deretan buku laris (Best Seller) di Indonesia tetapi juga ketika yang bersangkutan menjabat Wakapolres di Klaten dan di kota Yogyakarta masyarakat sangat dekat dan mencintainya. Karena itu cukup beralasan apabila Kapolri Letjend Rusmanhadi menyatakan bahwa, Anton Tabah bukan saja sosok perwira muda yang proaktif, produktif, komunikatif tetapi juga sosok polri protagonis yang dekatt dihati rakyat.
Setiap kali ditanya mengapa menulis, Ia hanya menjawab ingin bekerja sesuai dengan kehendak pimpinan misalnya Kapolri sekarang memerintahkan setiap prajurit harus memiliki " 6 Pro " dalam etos kerjanya yaitu : profesional, proporsional, prosedural, proaktif progresif dan produktif.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive