Buku :: Kembali ::

Pengantar antropologi hukum

No. Panggil : 340
Nama Orang : Hilman Hadikusuma
Subjek :
  1. HUKUM
Penerbitan : Bandung : Citra Aditya Bakti, 2004
Bahasa : Indonesia
ISBN : [979-414-631-5]
Edisi :
Catatan Umum :
Catatan Bibliografi :
Catatan Seri :
Sumber : Qori Wicaksono/52
Lembaga Pemilik : Perpustakaan STIK
Lokasi : Lantai 2
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
340 01-10-04787 TERSEDIA
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 19791
Awal dan Perkembangan Tema Kajian Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari umat manusia (anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya. Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah ilmu setelah diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun 1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul ?Anthropology Today? yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), ?An Appraisal of Anthropology Today? yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), ?Yearbook of Anthropology? yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan ?Current Anthropology? yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di beberapa wilayah berkembang pemikiranpemikiran antropologi yang bersifat teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya.
Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an.
Menurut Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak terikat oleh tradisi antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat. Oleh karena itu seleksi dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.
Ruang lingkup dan kajian antropologi memfokuskan kepada lima masalah di bawah ini, yaitu:
1. masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya secara evolusi yang dipandang dari segi biologi;
2. masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya. 3.masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam kebudayaan di dunia;
4.masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia;
5.masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat suku bangsa di dunia.
Berdasarkan penggolongan masalah tersebut, ilmu antropologi terbagi ke dalam 5 cabang ilmu yaitu:
1. Paleoantropologi
2. Antropologi Fisik Keduanya lebih dikenal sebagai Antropologi Fisik dalam arti ?luas?
3. Prasejarah
4. Etnolinguistik
5. Etnologi
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive