Manuver elit, konflik dan konseruatisme politik
No. Panggil : | 320 |
Nama Orang : | Denny |
Subjek : | |
Penerbitan : | Yogyakarta : LKIS, 2006 |
Bahasa : | Indonesia |
ISBN : | [979-25-5231-6] |
Edisi : | Cet. 1 |
Catatan Umum : | |
Catatan Bibliografi : | |
Catatan Seri : | |
Sumber : | |
Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK |
Lokasi : | Lantai 2 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
320 | 01-10-02782 | TERSEDIA |
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 1482 |
Demokrasi yang terkonsolidasi mensyaratkan satu hal penting. Semua elit yang berpengaruh mesti sepakat bahwa prinsip demokrasi menjadi the only game in town, satu - satunya aturan main yang dijunjung. Para elit itu boleh berbeda pandangan tentang semua hal, muali dari kebijakan ekonomi, ideologi sampai kebijakan politik. Namun mereka harus sepakat, bahwa perbedaan itu diselesaikan dengan aturan main demokratis. Merek atidak lagi mencarai aturan main di luar prinsip demokrasi. Justru pada titik inilah problem terbesar dari reformasi kita. Tidak semua elit yang berpengaruh sepakat bahwa demokrasi sebagai the only game in town. Sebagian masih memperjuangkan prinsip politik yang sektarian. Sebagian lagi ingin menghambat proses demokratisasi karena terlalu kwatir dengan perubahan yang radikal dan liberal. Setelah sekian tahun reformasi, yang sangat terasa adalah bangkitnya kembali konservatisme politik.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive