Paradigma terorisme: hantu yang membayangi demokratisasi (analisis terhadap UU No.15 tahun 2003 tentang terorisme)
| No. Panggil : | 072-jsk10-159 |
| Nama Orang : | Bambang Widodo Umar |
| Subjek : | |
| Penerbitan : | Jakarta : [Publisher not identified], [Date of publication not identified] |
| Bahasa : | ind |
| ISSN : | none |
| Sumber Data : | |
| Volume : | none |
| Lembaga Pemilik : | Perpustakaan STIK-PTIK |
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| 072-jsk10-159 | 08-20-56023063 | TERSEDIA |
| Ulasan: |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 37591 |
Kewajiban negara (state duties) untuk melakukan promosi (to promote) memberikan perlindungan (to protect) dan pemenuhan (to fufill) hak-hak asasi manusia terhadap warganya. respon pemerintah dalam memberantas terorisme dengan memperbesar kewenangan negara sangat dimungkinkan membuka peluang kembalinya kondisi aparat yang sewenang-wenang dan mengarah ke pemerintahan yang totaliter. Dilema yang melekat dalam pemberantasan terorisme adalah ciri ancaman aksi terorisme.
:: Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)
LONTAR 4 :: Library Automation and Digital Archive


