Abstrak
Sikap perilaku anggota Polri belum sepenuhnya mencerminkan jati diri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Penampilan Polri masih menyisakan sikap perilaku yang arogan, cenderung menggunakan kekerasan, diskriminatif, kurang responsif dan belum profesional masih merupakan masalah yang hams dibenahi secara tezus menerus. Perilaku polisi yang negatif antara lain dipengaruhi oleh faktor kekuasaan yang diberikan kepada polisi dan faktor peluang. Adapun penelitian ini bertujuan ingin mengetahui upaya yang dilakukan oleh Sat Samapta Poltabes Medan Sekitamya dalam menanggulangi kejahatan jalanan di Kota Medan, ingin mengetahui perilaku anggota Sat Samapta Poltabes Medan Sekitarnya dalam menanggulangi kejahatan jalanan di Kota Medan dan ingin mengetahui upaya yang dilakukan oleh Sat Samapta Poltabes Medan dan Sekitarnya dalam merubah perilaku anggotanya agar penanggulangan kejahatan jalanan di Kota Medan lebih maksimal. Waktu penelitian berlangsung dari tanggal II Maret sampai dengan 25 Maret 2009.Adapun lokasi penelitian di Sat Samapta Poltabes Medan dan. Sekitarnya. Pada kepustakaan konseptual penulis menggunakan beberapa konsep guna menganalisis permasalahan di atas. Konsep tersebut adalah : Teori Peran dan Status, Teori Motivasi Kebutuhan, Teori Pencegahan Kejahatan, Teori Kriminologi, Konsep Kinerja, Konsep Reward and Punishment dan Teori Budaya Organisasi. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Lapangan. Adapun hasil analisis dari permasalahan yang pertama menyatakan bahwa Penberantasan terhadap kejahatan jalanan di Kota Medan oleh Sat Samapta Poltabes Medan dan Sekitarnya adalah merupakan bagian dari prioritas yang tertuang dalam Rencana Kerja Poltabes Medan dan Sekitamya tahun 2009 ini. Berbagai upaya dilaksanakan oleh Sat Sarnapta Poltabes Medan dan Sekitarnya dalam menanggulangi kejahatan jalanan di Kota Medan. Upaya yang pertama adalah Upaya Preventif melalui kegiatan Patroli ke daerah-daerah yang rawan akan terjadinya tindak pidana kejahatan jalanan elalui sistem Beat Patroli. Kemudian upaya berikutnya adalah dengan menggelar operasi kepolisian sebanyak tiga kali dalam tahun 2008. Perilaku anggota Sat Samapta Poltabes Medan dan Sekitarnya yang menyimpang dalam menanggulangi kejahatan jalanan di Kota Medan dapat dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama adalah faktor psikologis mental, Kedua adalah faktor perkembangan tree kejahatan (crime) yang menimbulkan beban tersendiri bagi institusi kepolisian, Ketiga adalah faktor pemicu (stimulant) dan Keempat adalah kebutuhan keluarga yang tidak dapat dipenuhi. Dalam rangka rn.erubah perilaku anggota maka diperlukan beberapa langkah sebagai rikut: I. Malaya kebebasan &lam meningkatkan Ilmu dan Pengetahuan Kepolisian. 2. Diperlukan adanya bentuk pengawasan dari atasan langsung melalui komu.nikasi yang intensif 3. Manaje en Kepolisian perlu mengembangkkan nilai yang rz .eznandang perlunya peningkatan pepdapatai bagi gaji Polisi. 4. Pembinaan Mental dan Kepribadian dengan melaksanakan kegiatan Keagamaan. 5. Penerapan Reward dan Punishment yang konsisten. 6. Pemenuhan dukungan logistik saran dan prasarana seperti BBM. 7. Penempatan personil untuk Sat Samapta haruslah merupakan Personil yang memenuhi kriteria sebagai personil yang profesional.