Abstrak
Sintong Panjaitan dan Prabowo Subianto banyak punya kesamaan. Sama-sama prajurit komando, pangkat mereka terhenti sebagai Jenderal bintang tiga. Karier militer merekapun berakhir oleh Keputusan Dewan Kehormatan Perwira. Pertanyaannya, Apakah kelompok prabowo menjatuhkan sintong dalam insiden santa cruz tahun 1991? Benarkah sintong balas dendam pada mei 1998 ketika ia jadi penasehat Presiden Habibie? Apakah letjen Prabowo dicopot Habibie dari jabatan Pangkostrad gara-gara bisikan sintong? Lalu bagaimana peran mantan Presiden Soeharto dan Jenderal Wiranto. Konflik Prabowo-wiranto-Habibie (dan Sintong didalamya) dapat dilacak hingga tahun 1980-an, Ketika Jendral LB Murdani masih menjabat Panglma ABRI, Sejak itu peristiwa demi peristiwa saling terkait sampai kedetik-detik yang menegangkan ketika Suharto jatuh, Buku ini mengulas beberapa kisah "KUDETA" dan kludeta-kudeta serta maslah politik yang melatarbelakanginya. Ditulis dengan gaya bahasa populer yang mengalir dan enak dibaca, Buku ini mengisahkan bagaimana Suharto mengorbitkan dan menjatuhkan jendral-jendralnya, Mulai peristiwa Malari, Petisi 50, populkairitas M Yusuf yang tidak disukai Pak Harto, dominasi LB Moerdani, Kudeta Benny, Insiden Santa Cruz Pemberontakan ICM, sampai perrebutan jabatan Panglima ABRI tanggal 22 Mei 1998, bersumber dari kesaksian dari para pelaku, buku ini mencoba menyajikan fakta obyektif yang palaing mendekati kebenaran, bukan bukan pembenaran.