Abstrak
Bisa dikata telah menjadi fenomena umum jika sebagian besar dari kita membuat janji dan hendak melanggarnya atau tidak menepatinya kemudian mengucapkan 'Insya Allloh'. Orang yang mendengarnyapun kerap sudah mahfum dan merasa jengkel, ujung - ujungnya ingkar janji atau tidak menepati janji. Insya Allohpun menjadi pernyataan yang bila orang mendengarnya cenderung sebel ketimbang gembira mendengarnya.
Buku ini mengulas sejarah Insya Alloh dan hubungannya dengan membuat janji dari mulai zaman kenabian hingga zaman sekarang. Mungkin kita tidak pernah tahu, bahkan Nabi Muhammadpun ditegur oleh Alloh gara - gara 'Insay Alloh' ini. Persoalannya bukan karena Nabi membuat janji lalu mengucapkan 'Insya Alloh' sebagaimana yang mewabah sekarang ini, namun justru sebaliknya nabi membuat janji tapi tanpa mengucapkan insya alloh.
Lalu baik yang mana apakah dalam membuat janji kita perlu mengucapkan insya alloh ? atau bolehkah kita tidak menepati janji ? Buku ini akan mengulasnya mulai dari ragam janji, hukum membuat janji dan janji seperti apa yang boleh diingkari.