Abstrak
Pria yang tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah pada tanggal 8 Agustus 2009, ternyata bukanlah Noordin M Top, gembong teroris paling dicari di tanah air. Sekali lagi, pria kelahiran Kluang, Malaysia yang mendalangi serentetan bom di Indonesia beberapa tahun terakhir itu berhasil lolos dari sergapan polisi. Drama perburuan yang dilakukan Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri dalam membekuk jaringan Noordin M Top masih terus berlanjut. Panggung drama itu terutama terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Dua pulau besar di Indonesia ini menjadi medan favorit Noordin dan jaringannya untuk bersembunyi, mengembangkan sel - sel baru, hingga melaksanakan aksi teror mereka. Buku ini memaparkan petualangan Noordin M Top dalam pelarian semenjak tiba di Indonesia tahun 2002, memetakan jaringan yang berhasil dibangunnya di berbagai daerah, hingga upayanya membangun keluarga melalui pernikahan untuk mendapatkan perlindungan paling aman, yaitu dari keluarga. Buku ini juga mengajak anda melacak ke belakang merunut benih - benih awal semangat jihatyang dipelopori oleh SM Kartosoewirjo, tokoh pendiri negara Islam Indonesia, yang kemudian mengilhami Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir mendirikan Jamaah Islamiyah (JI). Bagaimana JI tumbuh, berkembang dan akhirnya terpecah karena perbedaan tafsir jihad itu sendiri, juga menjadi ulasan yang tidak boleh dilewatkan. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan gambaran yang mendekati utuh tentang pertempuran melawan terorisme, tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan tentang bagaimana kita mesti bersikap.