Abstrak
Bangsa indonesia telah lama dikenal sebagai bangsa yang ramah, tepo seliro, dan cinta damai. Namun, sekarang orang-orang mudah sekali berprsangka, menilai sesuatu secara sepintas (heuristic) tanpa memprosesnya secara terinci dalam alam pikiran (kognisi). Akibatnya, terjadilah tindakan emosional yang sangat merugikan, baik di lingkungan keluarga, kerja, masyarakat, maupun begara, seperti penganiayaan, pengrusakan, pemogokan kerja, penghakiman massa, atau kerusuhan. Bahkan, pada tingkat yang paling eksterm dapat terjadi tindakan pengeboman atau bom bunuh diri. Mengapa hal itu bisa terjadi? Pertanyaan itulah yang mendorong Prof. Sarlito Wirawan untuk melakukan penelitian mengenai prasangka yang berkembang di Indonesia dengan paradigma Indonesia. bukan paradigma barat.