Abstrak
Penyebaran radikalisme yang dilakukan oleh kaum radikal keagamaan dewasa ini memberikan sinyal bahwa radikalisme harus ditangani secara menyeluruh, hal tersebut menjadi acuan penulis untuk menguraikan suatu pernyataan penelitian (Statment of Intent) berupa Penerapan Community Based Crime Prevention dalam pencegahan penyebaran Radikalisme melalui kegiatan Bhabinkamtibmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran Penyebaran Radikalisme dan penerapan Community Based Crime Prevention dalam pencegahan penyebaran Radikalisme melalui kegiatan Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis serta ingin memperoleh gambaran mengenai Kompetensi para personel Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis dalam pencegahan penyebaran radikalisme. Penulis menggunakan Teori pencegahan kejahatan (Steven P.Lab), Teori Kompetensi (J.Gordon), serta Konsep Radikalisme, Konsep Community Based Crime Prevention, Konsep Polmas, Konsep Ilmu Kepolisian, Konsep Bhabinkamtibmas serta Konsep Faktor Kompetensi untuk menganalisis permasalahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Dengan teknik wawancana, FGD dan studi kepustakaan. Data kemudian dianalisis, direduksi dan ditarik kesimpulan. Penelitian menemukan secara karakter Radikalisme di wilayah Cimanggis disebarkan oleh pendatang yang menjadi pengurus masjid. Community Based Crime Prevention tergambar melalui upaya Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis dalam pencegahan kejahatan berbasis komunitas dengan program yang telah ada seperti Binluh, Sambang DDS dan Jumat Curhat, masyarakat sendiri mencegah radikalisme dengan mengambil alih kepengurusan masjid terindikasi radikal, serta mengawasi lingkungan dengan mengkompulir tagihan listrik warga. Secara Kompetensi Bhabinkamtibmas Cimanggis nampak belum memiliki kompetensi yang merata dan belum memenuhi ke enam aspek kompetensi dalam Teori Kompetensi menurut J. Gordon yang terdiri dari Pengetahuan, Keterampilan, Pemahaman, Nilai, Sikap dan Minat. Ada sejumlah kekurangan seperti target Sambang, DDS, yang masih kerap tidak memenuhi target. Sementara Faktor pendidikan, Motivasi dan Pengalaman merupakan faktor yang mempengaruhi kompetensi Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis. Penulis menyarankan pengembangan kompetensi Bhabinkamtibmas dibidang pencegahan radikalisme serta melakukan peremajaan SDM Polsek demi mewujudkan SDM unggul Polri. Perlunya penerapan Forum Nasional Sinergi Masyarakat dan Polri, sebagai sarana memperkuat pencegahan kejahatan, khususnya mencegah Radikalisme.