Abstrak
Polres Kota Tegal memiliki anggota Bhabinkamtibmas sebanyak 27 anggota untuk bertugas di wilayah hukum Polres Kota Tegal dengan pembagian tugas 1 anggota Bhabinkamtibmas untuk setiap kelurahan. Salah satu permasalahan yang baru terjadi di wilayah hukum Polres Tegal Kota adalah tawuran, Bhabinkamtibmas melakukan kegiatan sambang, patroli dan membentuk polmas. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana peran Bhabinkamtibmas dalam deteksi dini potensi tawuran di wilayah Polres Tegal Kota. Pencegahan kejahatan dibagi menjadi 3 strategi pencegahan yaitu, pre- emtif, preventif dan represif. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan deteksi dini menggunakan teori manajemen oleh George R. Terry, yaitu sumber daya manusia (man), anggaran (money), sarana (materials) dan metode (methods). Jenis penelitian dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dari data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara; observasi; dan dokumentasi. Bhabinkamtibmas Tegal Kota sudah melakukan kegiatan deteksi dini dengan melakukan kegiatan sambang dan sosialisasi. Kegiatan deteksi dini yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polres Tegal Kota dan masyarakat yang selama ini dapat bersinergi dengan baik. Dalam kegiatan deteksi dini, penelitian ini menemukan bahwa banyak anggota Bhabinkamtibmas yang membutuhkan pelatihan yang spesifik diperlukan untuk mendukung peran sebagai intelijen terbuka dalam deteksi dini, seperti kemampuan wawancara tersamar, menganalisis kejadian dan informasi, serta mengklasifikasikan derajat informasi. Bhabinkamtibmas Polres Tegal Kota telah melaksanakan fungsi Bhabinkamtibmas sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021, Bhabinkamtibmas Polres Tegal Kota dilakukan dengan konsep deteksi dini melalui strategi pencegahan kejahatan pre-emtif dan preventif dengan tipe pencegahan kejahatan primary prevention dan secondary prevention. Bhabinkamtibmas Polres Tegal Kota mendapatkan dukungan ketersediaan anggota yang memiliki kemampuan, dan keaktifan anggota untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat, serta adanya dukungan dari masyarakat, dan kemudahan teknologi dan informasi. Keterbatasan pendidikan serta dukungan anggaran operasional. Pelaksanaan deteksi dini oleh Bhabinkamtibmas perlu ditingkatkan khususnya dalam proses evaluasi dan penyebarluasan penggunaan aplikasi BOS V2.