Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya operasionalisasi 91 Command Center dalam mendukung pengamanan kegiatan internasional yang diselenggarakan di wilayah hukum Polda Bali, sehingga diperlukan optimalisasi terhadap operasionalisasi 91 Command Center. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan operasionalisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja 91 Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di wilayah hukum Polda Bali. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Manajemen, Teori Pembinaan Kapasitas Organisasi, Konsep Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), Konsep Technology Acceptance Model (TAM), Konsep Command Center, dan Konsep Ilmu Kepolisian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumen dan observasi. Metode analisis menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 91 Command Center memiliki berbagai fitur dan aplikasi canggih. 91 Command Center hanya beroperasi pada saat pengamanan kegiatan internasional maupun kegiatan tertentu dan dilaksanakan oleh para operator yang dipimpin oleh perwira pengendali. 91 Command Center belum dilengkapi dengan tenaga analis dan SOP untuk mendukung pelaksanaan tugas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja 91 Command Center dalam pengamanan kegiatan internasional di wilayah hukum Polda Bali terdiri dari faktor penghambat yaitu, para operator 91 Command Center belum memiliki pelatihan khusus dalam operasionalisasi perangkat dan fitur yang ada, belum adanya tenaga analis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan faktor pendukung kinerja 91 Command Center yaitu Adanya sarana prasarana peralatan dan fitur canggih, adanya integrasi jaringan dengan pihak terkait lainnya. Operasionalisasi 91 Command Center dinilai belum optimal dikarenakan masih adanya gangguan kamtibmas yang terjadi selama pengamanan kegiatan internasional. Faktor yang mempengaruhi kinerja 91 Command Center terdiri dari faktor penghambat dan faktor pendukung. Saran yang dapat diberikan terkait dengan temuan dalam penelitian ini adalah kepada pimpinan Polda Bali agar menyelenggarakan kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan personel dalam operasionalisasi perangkat dan fitur 91 Command Center secara berkala dan berkesinambungan. Selain itu, disarankan agar dalam proses rekrutmen para operator yang bertugas di 91 Command Center melalui prosedur dan pemenuhan kualifikasi khusus seperti memiliki latar belakang pendidikan komputer baik SMK atau Sarjana di bidang Teknologi Informasi (Sumber Rekrutmen Bakomsus Polri).