Abstrak
Kenakalan remaja merupakan patologi sosial yang cenderung meresahkan masyarakat Pangkalpinang, sehingga perlu ditangani dengan cepat. Karena itulah tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kenakalan remaja serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kenakalan remaja di kota pangkalpinang Kenakalan remaja difokuskan pada konsep yang jelaskan oleh Kartini Kartono sebagai perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. kenakalan tersebut membutuhkan peran dari Bhabinkamtibmas dengan landasan teori peran Biddle dan Thomas. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data-data dikumpulkan dengan Wawancara kepada individu maupun kelompok yang berkaitan dengan topik permasalahan serta studi dokumen untuk memperoleh data sekunder. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kenakalan remaja yang terjadi di Polrestabes Pangkalpinang meliputi penyalahgunaan narkoba, pornografi, seks bebas, serta balap liar. Peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kenakalan remaja dilakukan sesuai harapan masyarakat terhadap aparat kepolisian, sesuai aturan perundang-undangan dengan memberikan dampak nyata terhadap menurunnya aksi kenakalan remaja. Peran tersebut dapat berjalan optimal karena didukung oleh SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas, tetapi dapat terhambat karena ketersediaan anggaran yang terbatas. Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah kenakalan remaja di wilayah pangkalpinang memerlukan penanggulangan secara spesifik dari Bhabinkamtibas dengan di dukung oleh SDM, sarana prasarana serta anggaran yang memadai. Oleh karena itu direkomendasikan agar Bhabinkamtibmas mendapatkan pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi publik karena perannya harus mampu berdialog dengan masyarakat.