Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pengungkit dalam pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan, mengetahui strategi yang dilakukan oleh Biro Jianstra SSDM Polri dalam pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan melalui program rekrutmen proaktif calon anggota Polri jalur Affirmative Action serta mendeskripsikan dan menganalisis kendala penyelenggaraan program rekrutmen proaktif calon anggota Polri jalur Affirmative Action. Ilmu kepolisian merupakan ilmu yang mempelajari masalah sosial dan penanganannya. Manajemen strategis merupakan bentuk tindakan untuk meraih tujuan organisasi. Human Capital Management merupakan sistem peningkatan kinerja pada kompetensi perusahaan. Wilayah Perbatasan adalah wilayah Negara yang secara geografis bersinggungan langsung dengan garis batas antarnegara. Rekrutmen proaktif adalah proses pencarian calon kandidat secara langsung oleh pihak organisasi. Proses rekrutmen dengan sistem affirmative action merupakan pendekatan untuk menjaring calon pekerja yang bersifat inklusif. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan.Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Terdapat dua faktor yang memberikan daya ungkit bagi Biro Jianstra SSDM Polri dalam upaya pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan; (2) Biro Jianstra SSDM Polri telah mengimplementasikan strategi pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan melalui kebijakan Rekrutmen Proaktif Calon Anggota Polri Jalur Affirmative Action; (3) Terdapat tiga kendala penyelenggaraan program Rekrutmen Proaktif Calon Anggota Polri Jalur Affirmative Action Kesimpulan pada penelitian ini antara lain: (1) Faktor pengungkit bagi Biro Jianstra SSDM Polri dalam upaya pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan yaitu Faktor internal dan Faktor eksternal (2) Strategi yang telah ditetapkan oleh Biro Jianstra SSDM Polri dalam upaya pemenuhan personel Polri di wilayah perbatasan adalah melalui kebijakan program Rekpro jalur Affirmative Action. (3) Kendala utama penyelenggaraan Program Rekpro Calon Anggota Polri Jalur Affirmative Action antara lain kualitas SDM di wilayah perbatasan, permasalahan administrasi dan rendahnya animo masyarakat. Saran pada penelitian ini antara lain pembenahan Manajemen Strategis, Penguatan Fungsi Pengendalian, dan strategi keberlanjutan dan tepat sasaran