Abstrak
Situasi Pandemi Covid-19 secara global, juga di Indonesia, mengakibatkan ancaman timbulnya masalah sosial maupun masalah ekonomi atau dalam aspek lain. Namun di tengah permasalahan yang timbul, terdapat permasalahan di dalam lingkup terkecil, yaitu di dalam rumah atau telepon genggam melalui internet. Pandemi menyebabkan hampir seluruh kegiatan dilakukan melalui remote atau jarak jauh. Sekolah, kantor, atau kegiatan lainnya dilakukan menggunakan jaringan internet. Penggunaan internet di Indonesia selama masa pandemi mengalami peningkatan. Di lain sisi, ancaman paham radikalisme juga bergerak menuju dunia maya atau menggunakan media internet sebagai saran penyebarannya. Meningkatnya kegiatan kelompok radikal di internet di tengah masa pandemi dimana semua orang dapat mengakses dan penggunaannya semakin meningkat menimbulkan kerawanan tersendiri. BNPT sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pencegahan melakukan upaya dalam bentuk kontra narasi atau kontra radikalisasi. Akan tetapi, pelaksanaan kontra narasi perlu disesuaikan dengan strategi dan teknik yang tepat agar maksimal dalam pelaksanaannya. Dalam menghadapi fenomena radikalisme yang banyak beredar di internet, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga pemerintahan saja. Perlunya kerjasama dan keikutsertaan berbagai pihak menjadi poin penting dalam melakukan kontra narasi. BNPT dalam hal ini melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, tentunya untuk membangun pemahaman terkait bagaimana suatu informasi seharusnya dipahami dan tidak terjadi kesalahan tafsir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kontra narasi yang dilakukan BNPT dalam menanggulangi radikalisme online di internet. Bagaimana strategi atau program yang dilakukan dan apakah sudah tepat apabila ditinjau dari segi teori komunikasi strategis. Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Adapun data primer langsung didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai literatur baik dari buku, jurnal, catatan, kata-kata, gambar maupun tulisan pada saat melakukan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontra narasi di internet yang dilakukan BNPT sudah dilakukan dengan cara memperluas jaringan agar pesan yang disampaikan lebih banyak menjangkau audiens. Selain itu, pelaksanaan kontra narasi juga dilakukan dengan menggunakan suara yang kredibel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait pesan yang disampaikan. Pesan dalam kontra narasi juga dibuat dengan pesan interaktif melalui video dan berita informatif serta bekerja sama dengan penggiat media sosial agar lebih menarik. Namun dalam program yang dilaksanakan masih terdapat kekurangan dan hambatan dikarenakan belum semua daerah dilakukan kerjasama terkait penggiat agama dan sosial media, keterbatasan akun media sosial dalam menjangkau semua masyarakat karena berkaitan dengan pengikut media sosial tersebut, dan terbatasnya jumlah personil dalam melaksanakan program kontra radikalisasi.