Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya eksposur media selama acara publik yang kritis dapat lebih jauh menyebabkan trauma psikologis dan kecemasan, yang menunjukkan bahwa media mampu memunculkan trauma. Potret ketakutan masyarakat terhadap pemberitaan di media daring terkait COVID-19 di wilayah Situbondo, dapat dipicu oleh informasi individu yang terjangkit COVID-19 yang mengalami peningkatan jumlah kasus baru harian di wilayah tersebut. Permasalahan kelangkaan masker, vitamin dan beberapa stok makanan seperti yang digambarkan di atas, juga tengah terjadi saat ini di wilayah hukum Polres Situbondo. Kondisi ini dapat mengindikasikan adanya ketakutan, moral panic, dan tindakan cepat masyarakat Situbondo, akibat pemberitaan pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Pisau analisis dalam penelitian ini adalah kemiskinan, komunikasi media, psikologi komunikasi, ketakutan, terpaan media, teknologi informasi, pencegahan kejahatan, dan teori ilmu kepolisian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan penelitian kuantitatif yang berkaitan dengan kuesioner, pengambilan sampel, desain kuesioner, administrasi kuesioner, dengan mereduksi data, menyajikan data dan melakukan verifikasi data uji korelasi dan uji R. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberitaan COVID-19 di media daring terhadap ketakutan anggota Polres Situbondo Jawa Timur, dimana pengaruh ketakutannya akan meningkat 0,426, apabila terdapat pemberitaan COVID-19 di media daring yang diketahui oleh anggota tersebut. Besar pengaruh pemberitaan COVID-19 di media daring terhadap ketakutan anggota Polres Situbondo Jawa Timur adalah sebesar 22% yang dikategorikan kecil. Hal ini terjadi karena ketakutan bukan dari pemberitaan COVID-19 di media daring tersebut tetapi berasal dari informasi paparan COVID-19 yang mudah menginfeksi individu. Selain itu, ketakutan ini juga muncul dari tantangan di dalam pelaksanaan tugas anggota Polres Situbondo akan semakin bertambah di masa pandemi. Selain itu, ketakutan juga dapat muncul akibat dilakukannya perubahan sistem kerja yang mana hal ini menuntut semua anggota Polres Situbondo untuk melakukan adaptasi kinerja di masa pandemi ini. Akibatnya, di masa pandemi ini akan semakin menambah beban tugas baru yang disertai dengan tuntutan adaptasi kerja baru di masapandemi COVID19. Saran dalam penelitian ini diharapkan anggota PolresSitubondo Jawa Timur meningkatkan kemampuan literasi membacanya agar mereka dapat mengatasi dampak negatif dari pemberitaan COVID-19di berbagai media daring.