Abstrak
Pandemi Covid-19 di era teknologi industri 4.0 ini menimbulkan
misinformasi dan disinformasi yang beredar luas di media sosial.
Perbincangan tanpa aturan, serta tuntutan siklus berita dua puluh empat
jam membuat penyebaran informasi bohong (HOAX) olehiberbagai
kelompok terjadi dengan tujuan untuk menghasut masyarakat lainnya.
Fenomena Hoax membuat masyarakat mengabaikan verifikasi kebenaran
yang berakibat ketidakpercayaan terhadap Covid-19. Dampak besar yang
ditumbulkan adalah peningkatan kasus positif Covid-19. Untuk itu
pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa bantuan dari aparat penegak
hukum. Pada penelitian ini peneliti menggunakan perspektif ilmu kepolisian
dalam mengupas tuntas teori terkait permasalahan diatas. Salah satu
upaya yang diangkat adalah pemolisianidi era digital dengan berbasis pada
sistem online (e-policing) dalam mengidentifikasi informasi HOAX yang
beredar. Salah satu langkah inovatif untuk menjawab permasalahan di atas
terdapat dalam Roadmap ProgramiiPrioritas KAPOLRI ( Jenderal Pol.
Listyo Sigit Prabowo, M.Si.) yakni PRESISI melalui terobosan aplikasi
Polisinyo Urang Sawahlunto (PUAS). Dalam studi ini dilakukan pendekatan
kualitatif mengandalkan wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka untuk
menjelaskan hasil penelitian yang relevan. Studi kualitatif ini dilakukan
untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa yang pernah terjadi di
lapangan, dan hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk kalimat.
Dengan metoda tersebut dihasilkan bahwa (1) Penyebaran informasi HOAX
melalui media sosial yang berada di wilayah hukum Polres Sawahlunto
masih cukup masif berkembang.(2) Aplikasi PUAS dapat mengidentifikasi
Informasi HOAX yang beredar di media sosial terkait pandemi Covid 19
dengan fitur-fitur yang tersedia seperti Hoax checker mempermdah polisi
untuk memperoleh informasi yang valid dan kemudian menyampaikan
kembali kepada masyarakat (3) Penerapan aplikasi PUAS jika dibedah
menggunakan teori unsur unsur manajemen masih belum memenuhi unsur
Man, Money, Method dan Machines. Sehingga aplikasi ini belum terlaksana
secara sempurna dan juga perlu dikembangkan.