Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana implikasi kebijakan bidang ekonomi yang di buat oleh Pemerintah pada masa pandemi terhadap tugas Kepolisian Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 yang merupakan penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini menyebabkan pandemi yang cukup lama dan masih belum terselesaikan sehingga menyebabkan kemerosotan ekonomi dikarenakan tidak jalannya sistem pemerintahan secara maksimal. Oleh sebab itu perlu diambil kebijakan yang dapat mengakomodir kepentingan berbagai pihak sehingga mampu menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan. Teori yang digunakan pada analisis faktor yang mempengaruhi kebijakan yaitu Charles O. Jones faktor organisasi, intrepretasi serta aplikasi. Serta mengambil teori Darwin untuk aspek yang menghambat kebijakan: azaz kepentingan, manfaat, budaya, aparat pelaksana, & anggaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa Polres Karanganyar memberikan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang disebut PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dengan dibentuknya Kampung Siaga Candi dimana program ini sudah sesuai dengan tujuan pemerintah karena dapat membangun daya tahan baik fisik maupun aktivitas ekonomi masyarakat. Namun hasil realisasi tujuan pemerintah nya belum maksimal. Di beberapa desa/kampung ditemukan warga yang masih belum tersalurkan BLT dan UMKM yang masih harus dikembangkan. Untuk mewujudkan masyarakat sehat dan pulih dari keterpurukan ekonomi dilihat dari beberapa faktor seperti faktor organisasi, interpretasi dan aplikasi. Efektifitas implementasi kebijakan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk Kampung Siaga Candi yang bertujuan untuk pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19; partisipasi masyarakat sebagai penerima manfaat program Kampung Siaga Candi; pemulihan ekonomi masyarakat dengan bentuk kegiatan UMKM. Sehingga keberadaan Kampung Siaga Candi dirasakan mampu menjadi jurus ampuh dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi sosial warga. Hal ini pula yang menyebabkan kebijakan terkait PEN dan penanganan Covid-19 berimplikasi pada tugas kepolisian dimana hal ini membuat bertambahnya tugas Polisi.