Abstrak
Tuntutan kerja anggota kepolisian yang semakin tinggi seringkali
membuat kehilangan kesempatan untuk menikmati kehidupan pribadi
bersama keluarganya. Sebaliknya kehidupan keluarga yang terlalu santai
akan mengurangi produktifitas dan hasil kerja anggota. Kedua kondisi
tersebut menjadi permasalahan di tingkat organisasi kepolisian tidak
terkecuali Polres Jakarta Utara. Oleh karena itu dibutuhkan keseimbangan
kehidupan kerja yang menyeimbangkan kedua aspek antara tuntutan
kerja atau produktifitas kerja dengan kesempatan menikmati kehidupan
kerja. Tuntutan kerja dan produktifitas sangat ditentukan oleh peran kerja
anggota dan budaya organisasi di lingkungan tempat bekerja. Penelitian
ini akan meneliti faktor peran kerja dan budaya organisasi yang
mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja anggota kepolisian Polres
Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode
kuantitatif yang digunakan untuk mengukur sejauh mana peran kedua
faktor tersebut. Analisa regresi linier berganda digunakan untuk
menentukan koefisien variable bebas hingga didapatkan persamaannya.
Sebanyak 118 responden telah disurvei dengan menggunakan kuesioner
secara online menghasilkan kesimpulan bahwa peran kerja mempunyai
pengaruh signifikan terhadap keseimbangan kehidupan kerja, begitu pula
budaya organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keseimbangan kehidupan kerja, dan secara simultan kedua faktor tersebut
juga mempunyai pengaruh yang signifikan.