Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi rural
surveillance oleh satuan tugas wilayah Sulawesi Tengah dalam mendeteksi
daftar pencarian orang teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah
Sulawesi Tengah. Studi mengenai rural surveillance sangat penting dilakukan
dalam ilmu Kepolisian karena merupakan bagian dari fungsi deteksi dini dalam
intelijen. Penguasaan terhadap medan dan area rural perlu menjadi perhatian,
meliputi aspek-aspek pengelolaannya agar setiap operasi di lapangan berjalan
dengan baik.
Penelitian ini mencoba menjawab fokus permasalahan dengan teori dan
konsep berikut sebagai pisau analisis: teori unsur manajemen, teori fungsi
manajemen, teori peran, konsep ilmu kepolisian, konsep efektifitas, konsep
deteksi dini, konsep rural surveillance, konsep terorisme, konsep pencegahan
kejahatan, dan konsep penindakan kejahatan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,
dengan deskriptif analisis sebagai metode penelitian. Selanjutnya,
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi,
dokumentasi, dan studi pustaka. Sumber data primer diperoleh melalui
wawancara dengan beberapa narasumber meliputi: personel kepolisian yang
tugas dan tanggung jawabnya berkaitan dengan kegiatan rural surveillance baik
di level pimpinan maupun anggota.
Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa masih terdapat
kekurangan dalam implementasi rural surveillance sehingga dalam
pelaksanaannya masih belum sepenuhnya efektif dan efisien dikarenakan
persoalan cuaca, medan, dan musuh.
Penelitian ini memberikan beberapa saran agar para pimpinan Polri dan
pemangku kebijakan memperhatikan persoalan yang dihadapi unit rural
surveillance, baik kekurangan internal ataupun persoalan eksternal yang
menjadi kendala di lapangan.