Abstrak
Korupsi sudah menjadi budaya, ujar Bung Hatta sekian puluh tahun yang lalu. Ajip Rosidi dalam kumpulan karangannya, korupsi dan kebudayaan, seolah hendak membuktikan atau mendukungnya. Tentu, bukan sekadar karena adanya kemiripan kata-kata. Didalamnya ada rasa gelisah, ingin tahu, dan rasa geram, yang dikemas dengan daya kritis kadang bercampur dengan praduga. Tulisannya campur sari akal dan rasa, menjangkau rentang waktu 5 abad ke belakang menyentuh isyu-isyu masa kini, bahkan memantulkan harapan masa depan.