Abstrak
Keberhasilan pengungkapan kasus kejahatan ditentukan oleh sejumlah faktor, salah saiunya peran dari Unit identifikasi dalam mendukung tugas penyidikan Satuan Reskrim. Peiaksanaan tugas unit kerja tarsebut didukung dengan adanya bentuk kerjasama dalam bidang identifikasi, dengan JCA. Dengan adanya program tersebut maka personil Unit identifikasi memiliki kemampuan yang optimal daiam mendukung pelaksanaan tugas Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi, guna mengungkap kasus kejahatan. Terkait dengan hal ini maka penulis akan membahas mengenai pelaksanaan kerjasarna JICA dan Polres Metro Bekasi di bidang identifikasi, peran Unit Identifikasi dalam mendukung tugas Satuan Reskrim guna mengungkap kasus kejahatan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun teen clan kosep yang digunakan adalah teori Koordinasi (George R Terry), Teri Motivasi (Herzberg), Teon SWOT Saiusu) dan pengertian mengenai identifikasi, sidik jari dan TKP. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan studi dokumen. Data yang diperolen selanjutnya dianaiisis dengan reduksi data, sajian data dan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini pertama menggambarkan bahwa kerjasarna antara Polri dan JICA pada bidang identifikasi mulai terjadi pada tahun 2000, dalam be.ntuk pemberian pelatihan-pelatihan bagi : personal yang bertugas di identifikasi, peningkatan kemampuan personal dalam pananganan sidik jari, fotografi, jejak kaki dan olah TKP dan bagi personal yang berprestasi akan dikirim ke Jepang untuk peningkatan kemampuan di bidang identifikasi. Diharapkan kemampuan tersebut dapat bermanfaat dalam mendukung kinerja Satuan Reskrim, guna mengungkap kasus kejahatan.