Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses pengungkapan yang dilakukan oleh Unit Opsnal Polresta Balikpapan terhadap kasus pembunuhan atas nama tersangka Fajri Bin Saidi terhadap korban Evan Bin Ridwan. (2) Untuk mengetahui latar belakang dan modus operandi kasus pembunuhan terhadap anak-anak atas nama tersangka Fajri Bin Saidi terhadap korban Evan Bin Ridwan. (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan yang dilakukan oleh Unit Opsnal Polresta Balikpapan terhadap kasus pembunuhan atas nama tersangka Fajri Bin Saidi terhadap korban Evan Bin Ridwan.
Teori dan Konsep yang digunakan adalah: Pengungkapan/Penyelidikan, Penyidik, Teori Kejahatan, Teknik Psikoanalis Simpatik dan Impersonal, Sanksi Hukum terhadap Pembunuhan, Penganiyaan dan Penculikan, Kesengajaan, Teori Manajemen POAC, Kepemimpinan, Teori Motivasi dan Analisis SWOT .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, untuk pengumpulan data, penulis melakukan wawancara, telaah dokumen dan observasi.
Temuan Penelitian: Pertama, pada awalnya pengungkapan kasus ini sangat sulit, disebabkan tidak ada keterangan saksi yang menguatkan. Sehingga penggunaan kekerasan dalam proses pemeriksaan telah dilakukan, melihat hal tersebut pimpinan (Kasat Reskrim) memiliki kebijakan untuk melakukan pendekatan emosional terhadap tersangk. Kedua, latar belakang kasus pembunuhan dimulai dengan adanya penculikan yang meminta uang tebusan Rp. 30.000.000,-. Pembunuhan ini dilakukan oleh tersangka Fajri yang memilki gangguan kepribadian dengan mengeksploitasi korban dan menganiaya korban hingga meninggal dunia. Ketiga, faktor yang paling menentukan adalah kemampuan Kanit Opsnal dalam melakukan pendekatan emosional dengan tersangka sehingga terwujudnya sikap kooperatif tersangka. Namun penghambat yang paling dominan adalah kemampuan anggota untuk meredam emosi dalam keadaan stress yang tinggi masih belum dapat dilakukan, anggaran yang tidak memadai, TKP yang rusak, serta lemahnya koordinasi dengan Sat Intelkam.
Kesimpulan, pengungkapan yang dilakukan Opsnal sudah maksimal mengingat motivasi untuk mengungkap kasus ini sangat kuat dan telah mengungkap kasus ini secara cepat sesuai dengan atensi pimpinan. Saran, pemberian kesempatan bagi anggota Unit Opsnal untuk melakukan pembelajaran psikologi forensik untuk memeriksa tersangka dengan menghadirkan pakar-pakar yang dapat memberikan pelatihan.