Abstrak
Reformasi yang terjadi di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah membawa Polri pada berbagai perubahan menuju ke arah polisi sipil yang diinginkan masyarakat. Salah satu bidang yang juga harus berubah sesuai perubahan ini adalah bidang pendidikan Polri. Bidang pendidikan menjadi faktor yang penting dalam rangka menanamkan sikap dan perilaku sipil bagi petugaspetugas polisi masa depan. Akademi kepoiisian (Akpol) sebagai salah satu lembaga pendidikan Polri merupakan tempat yang strategis untuk penanaman niiai-nilai sipil bagi calon-calon pemimpin Polri masa depan yang juga harus berubah sesuai reformasi Poiri ini. Pala pendidikan di Akpol mencakup tiga aspek yaitu pendidikan, pelatihan dan pengasuhan yang saling berkaitan erat guna menciptakan lulusan Akpol yang profesional dan proporsional dan menghormati hak asasi manusia dalam tugasnya. dalam kehidupan sosialnya, taruna Akpol berada dalam kondisi yang sangat memungkinkan terjadinya perilaku-perilaku agresif. Karena itu perlu ada kontrol terhadap hal ini. kontrol ini bisa berasal dari luar taruna yaitu oleh pengawasan yang dilakukan oleh pengasuh ataupun berasal dari dalam did taruna itu sendiri atau self control taruna sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengawasan yang dilakukan pengasuh tersebut dan self control taruna terhadap perilaku agresif taruna sehingga bisa dirumuskan pola pengasuhan yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya perilaku agresfi taruna. Pengawasan pengasuh dan self control taruna masing-masing sebagai variabel babas (X1 dan X2) sedangkan perilaku agresif taruna merupakan variabel terikatnya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Sampel terdiri dari taruna Tk. IIIWB, taruna Tk. III/RS dan taruna Tk. IVIDK sebanyak 266 orang. Analisa data dengan menggunakan program SPSS ver. 17. Melalui regresi berganda diketahui bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh pengawasan pengasuh terhadap perilaku agresif taruna sedangkan untuk self control taruna terdapat pengaruh secara signifikan sebesar 11,2 % terhadap perilaku agresif taruna. Secara simultan, pengawasan pengasuh dan self control taruna berpengaruh terhadap perilaku agresif taruna sebesar 18,7 %. Karena itu, pengawasan pengasuh perlu didukung oleh upaya-upaya meningkatkan self control taruna. Sehingga rekomendasi yang diberikan antara lain perlu dilakukan pola pengasuhan yang dapat meningkatkan self control taruna serta perlu juga dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat aspek-aspek lain seperti penerapan kedisiplinan yang berlebihan, kejenuhan taruna mengikuti pendidikan atau juga persaingan antar sesama rekan dan angkatan.